Si Patai, Robinhood Padang Kota (1)
Mereka, sambung Hasjim, bergerak maju mengelilingi salah seorang di antaranya. Orang yang dikelilingi itu mengacung-acungkan tombaknya.
"Di ujung tombak itu terpancang kepala Si Patai. Di bagian lehernya yang terpenggal, kelihatan darah sudah menghitam. Matanya terbeliak. Mulutnya ternganga. Rambut Si Patai kusut masai."
Menurut Hasjim, Si Patai seorang pemberani dari Pauh, desa bagian utara Kota Padang. Dia kepala pemberontak melawan Belanda. Banyak membunuh tentara dengan parangnya. Tentara akan gentar dan lari lintang pukang bila berhadapan dengannya.
Seiring berlalunya arak-arakan, Hasjim yang ketika itu masih remaja tanggung bergerombol bersama rakyat lainnya di tepi jalan. Orang-orang pun saling lempar cerita, bahwa Si Patai sebetulnya kebal. Dan peluru yang menembus tubuhnya telah dilumuri minyak babi.
Nah, apa yang diramal Leo Hulsman dalam tulisannya terbukti benar. Setelah kematiannya, cerita tentang Si Patai sang Robinhood Padang Kota tetap hidup di kalangan rakyat.
"Sewaktu masih kecil di akhir tahun tigapuluhan," tulis Rusli Amran, wartawan-cum-sejarawan yang lahir pada 1922, dalam buku Padang Riwayatmu Dulu, dia mengaku sering mendengar cerita Patai, si bandit kerakyatan.
"Namanya diasosiasikan dengan seorang pemberani, ahli berkelahi, benci pada bangsa Belanda dan orang yang mempunyai macam-macam ilmu," kenangnya.
Dalam bukunya itu, Rusli pun bertanya-tanya, "dari begitu banyak yang menjadi korban Belanda, mengapa justru Patai yang sering disebut dan menjadi tokoh legendaris?" --bersambung (wow/jpnn)
LEO Hulsman jauh-jauh datang dari Belanda ke Padang khusus untuk meliput Si Patai. Dalam ulasannya, wartawan Belanda itu menyamakan Si Patai dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono