'Si Pelempar Sepatu' Minta Suaka ke Swiss
Selasa, 20 Januari 2009 – 08:19 WIB

'Si Pelempar Sepatu' Minta Suaka ke Swiss
JENEWA–Popularitas instan Muntadar al-Zaidi kini berbalik menjadi bumerang baginya. Jurnalis Iraq yang namanya melambung setelah melemparkan sepatu ke muka Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush itu tidak bisa lagi hidup tenang di negaranya. Karena itu, dia memutuskan untuk mencari suaka ke Swiss. Sebagai negara netral, Swiss berpeluang memberikan suaka kepada Muntadar tanpa embel-embel apapun. Bukan sebagai negara pendukung AS atau Iraq. ”Selama ini, Swiss tidak pernah mau dilibatkan dalam konflik AS-Iraq. Mereka netral. Begitu menjadi warga Swiss, dia bisa bekerja sebagai wartawan PBB,” ujar Poggia dalam wawancara dengan Associated Press.
Berita itu dibenarkan Maura Poggia, pengacara keluarga al-Zaidi, kemarin (19/1). ”Awal bulan ini, keluarganya menghubungi saya lewat Palang Merah Internasional (ICRC) dan saya akan segera meneruskannya ke kementrian luar negeri,” katanya, seperti dikutip harian La Tribune de Geneve. Dia juga bakal mendesak pemerintah Swiss mengabulkan permohonan Muntadar.
Baca Juga:
Alasan pria 29 tahun itu mencari suaka adalah keamanan. Meski dielu-elukan dunia Arab dan masyarakat Timur Tengah sebagai pahlawan, dia sadar tindakannya itu memancing amarah AS. Parahnya, sejumlah negara Arab dan Timur Tengah adalah boneka Negeri Paman Sam itu. Maka, ancaman keselamatan pun terus membayangi reporter stasiun TV Al-Baghdadia tersebut.
Baca Juga:
JENEWA–Popularitas instan Muntadar al-Zaidi kini berbalik menjadi bumerang baginya. Jurnalis Iraq yang namanya melambung setelah melemparkan
BERITA TERKAIT
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini
- Indonesia dan Yordania Menyepakati 4 Perjanjian, Pendidikan Hingga Pertanian
- Ceritakan Persahabatan Puluhan Tahun dengan Prabowo, Raja Yordania: Tak Terlupakan