Si Pelempar Sepatu Terancam Bui 2 Tahun
Pengacara Saddam Siap Bela
Rabu, 17 Desember 2008 – 09:14 WIB
BAGHDAD – Bagi yang berangan-angan meniru ulah wartawan Iraq, Muntadar al-Zaidi, melempar sepatu ke presiden AS sebaiknya berpikir dua kali. Sebab, aksi yang memalukan Presiden George W. Bush itu berbuah petaka. Meski sepatu yang diarahkan ke kepala penggagas Perang Iraq itu meleset, Muntadar harus menerima hujan bogem mentah dari Paspampres dan agen rahasia AS. Akibatnya, lengan dan tulang rusuknya patah. Dalam kesempatan itu, Durgham mengungkapkan keterkejutannya atas aksi sang kakak. Kendati demikian, dia tetap bangga. ”Aksi tersebut dia lakukan dengan spontan. Dia mewakili jutaan warga Iraq yang sejak lama ingin mempermalukan tirani AS,” ucap laki-laki yang sering mendampingi kakaknya dalam tugas liputan sebagai juru kamera itu seperti dilansir CNN.
Kondisi mengenaskan Muntadar dipublikasikan Durgham al-Zaidi, adik laki-lakinya, kepada Agence France-Presse kemarin (16/12). ”Dia mengalami patah tulang lengan dan rusuk akibat perbuatan pasukan keamanan Iraq,” ujarnya. Namun, dia tidak menjelaskan lebih rinci sejak kapan Muntadar mengalami cedera, entah ketika berada di tahanan atau sesaat setelah diamankan pasukan Iraq.
Saat ini, kata Durgham, wartawan stasiun televisi swasta Al-Baghdadia tersebut ditahan di kompleks berpengamanan superketat, yakni Zona Hijau Baghdad. ”Dia disekap atas perintah Muaffaq al-Rubaie, penasihat keamanan nasional Iraq,” lanjutnya. Selain tulang lengan dan rusuk yang patah, mata dan lengan laki-laki 28 tahun itu robek. Sejumlah saksi menuturkan bahwa luka robek di wajah tersebut sudah terlihat saat Muntadar dikeler petugas.
Baca Juga:
BAGHDAD – Bagi yang berangan-angan meniru ulah wartawan Iraq, Muntadar al-Zaidi, melempar sepatu ke presiden AS sebaiknya berpikir dua
BERITA TERKAIT
- Forum ILO: Serikat Buruh Indonesia Tekankan Pentingnya Kolaborasi di Era Digital
- Umumkan Darurat Militer, Presiden Korsel Langsung Ditinggal Para Penasihat
- Darurat Militer Gagal, Presiden Korsel Hadapi Pembalasan Oposisi
- Di Tengah Gempuran Rusia, 75 WNI Masih Bertahan di Ukraina
- Mulai Bulan Depan, Vape Jadi Barang Haram di Vietnam
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS