Si Penakluk Sampras Ingin Gantung Raket
Rabu, 29 Oktober 2008 – 18:05 WIB
Safin merupakan salah seorang petenis terbaik dunia pada awal 2000. Dia merebut grand slam pertama dengan menjadi kampiun di Amerika Serikat Terbuka pada 2000. Lawan yang dia kalahkan pada final kala itu adalah jagoan tuan rumah, Pete Sampras, yang hingga kini belum ada yang menyamai rekor 14 gelar grand slam-nya.
Baca Juga:
Berikutnya, pada 2005 dia kembali membukukan prestasi fenomenal. Di Melbourne, dia mengalahkan jagoan tuan rumah Lleyton Hewitt untuk merebut gelar grand slam Australia Terbuka. Itu menjadi gelar bergengsi terakhir yang dia rebut. Setelah itu, tidak satu pun gelar tour berhasil dia rebut. Akibatnya, kini Safin terpuruk di peringkat ke-31 ATP (Asosiasi Tenis Pria).
Dengan kondisi seperti itu, Safin tidak sabar lagi untuk memulai liburan di Miami. Di sana, dia bakal merenung untuk menentukan apa yang akan dilakukan dengan karirnya. Sejak memulai debut pro pada 1997, dia kini mulai kehilangan motivasi.
"Saya tidak mendapatkan tekanan dan tidak harus membuktikan apa pun. Saya hanya ingin nyaman dengan keputusan saya nanti," paparnya.
PARIS - Karir tenis Marat Safin mendekati akhir. Hasil buruk dalam beberapa tahun terakhir membuat mantan petenis nomor satu dunia itu mulai mempertimbangkan
BERITA TERKAIT
- Timnas Indonesia vs Jepang: Shin Tae Yong Punya Permintaan kepada Jay Idzes cs
- Indonesia vs Jepang: Penyebab Jay Idzes Percaya Diri
- Indonesia vs Jepang: Bukan Metematika, Jangan Ganti 6 Pemain Ini
- Timnas Indonesia vs Jepang: STY Minta Skuadnya Tampilkan Permainan yang Tak Akan Disesali
- Soal Kans Timnas Indonesia Menang Melawan Jepang, Jay Idzes Jujur Bilang Begini
- Sempat Kalah Lawan Dewa United, Timnas Basket Indonesia Bangkit dengan Gebuk Malaysia