Si Raja Tinta tanpa Paspor

jpnn.com - NAMA aslinya adalah Mathew Whelan. Berhubung gila banget dengan tato, dia mengubah namanya menjadi King of Ink Land King Body Art The Extreme Ink-Ite. Karena ganti nama itu, permohonan paspor pria 34 tahun tersebut justru ditolak aparat Inggris.

Sejak muda pria yang pernah berprofesi sebagai pegulat profesional itu memang menggilai seni rajah tubuh. Sekarang, 90 persen tubuhnya dibalut tato.

Yang edan, tempat-tempat tidak lazim pun dia tato. Bahkan, bagian putih pada bola matanya juga ditato. Yang kanan ditato putih bersih, yang kiri dicat hitam. Demikian pula kulit kepalanya. Selain itu, ada lagi tato tiga dimensi -berasal dari kulit yang dikerat sehingga membentuk bekas parut- di dahi dan pipinya.

Dari jauh Whelan terlihat berwarna kebiruan dengan motif sisik naga. Persis seperti orang kecemplung tinta, pas dengan namanya, yakni King of Ink alias Si Raja Tinta. Sejak umur 16 tahun Whelan sudah menghabiskan duit sekitar Rp 499 juta untuk mewarnai sekujur tubuhnya.

Tapi, pria yang kini berprofesi sebagai sukarelawan Partai Liberal Demokrat di Inggris itu tak menyesal. Dia justru bangga dengan gelarnya sebagai orang dengan tato terbanyak di Inggris Raya.

Yang bikin geregetan ya niatnya bikin paspor yang terhalang itu. "Mereka ingin memasukkan nama asli saya. Padahal, itu bukan lagi nama saya," cetusnya.

Dengan nama baru yang nyeleneh tersebut, Whelan kini minta dipanggil Body Art. Nama baru pria asal Stechford, Birmingham, itu juga sudah terpampang di SIM-nya. Sayang, nama tersebut nyantol saat dia hendak mengurus paspor. Padahal, Whelan, eh Body Art, berniat keliling dunia untuk bekerja sebagai modifikator tubuh.

Meski Body Art ngotot, dinas pengurusan paspor (passport office) bersikukuh. Mereka tidak bisa menerima nama-nama nyeleneh. "Rangkaian frasa yang secara normal tidak dikenali sebagai nama tidak boleh dimasukkan sebagai identitas di paspor," tegas dinas tersebut lewat pernyataan resmi. (Mirror/DailyMail/c9/dos)