Siaga Bencana Harus Masuk Kurikulum Sekolah
Selasa, 05 Maret 2013 – 09:11 WIB
BANDA ACEH - Pemerintah Aceh diminta memasukkan kurikulum siaga bencana. Pasalnya daerah ini sangat rawan akan bencana dan perlu pemahaman sejak dini. Hal demikian seperti dikemukakan oleh M. Dirhamsyah, Direktur TDMRC. Senin (4/3) , TDMRC melaksanakan simulasi siaga bencana gempa dan kebakaran di SDN 17 Banda Aceh. Sekolah tersebut menjadi salah satu sekolah siaga bencana. Lebih dari 5.000 penerima manfaat langsung adalah guru, sekolah, komite dan masyarakat sekitar sekolah. Sebanyak 3000 ribu penerima manfaat tidak langsung adalah masyarakat secara luas.
“Program ini merupakan upaya kesiapsiagaan sekolah, yang dikembangkan untuk menggugah kesadaran pemangku kepentingan dalam kesiagaan bencana,” ujarnya.
Baca Juga:
Ia mengaku telah lama mengusulkan untuk memasukkan siaga bencana dalam kurikulum kepada Pemerintah Aceh. Sebanyak 35 sekolah telah didapingi oleh TMRC menjadi sekolah siaga bencana yang terdiri dari 25 Sekolah Dasar (SD), tujuh Sekolah Tingkat Menengah (SMP) dan tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berada dalam wilayah Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Baca Juga:
BANDA ACEH - Pemerintah Aceh diminta memasukkan kurikulum siaga bencana. Pasalnya daerah ini sangat rawan akan bencana dan perlu pemahaman sejak
BERITA TERKAIT
- Unika Atma Jaya Resmikan School of Bioscience, Technology, and Innovation
- Sandang Gelar LL.M dari Kampus Top, Fidela Gracia: Terima Kasih President University
- Memutus Rantai Kemiskinan Lewat Pendidikan, BSI Maslahat Gandeng Ganesha Operation
- Banyak R3 Tidak Lulus Seleksi PPPK Guru Tahap 1, Bagaimana Honorer Database Bisa Tuntas
- Character Building FK UNDIP Bangkitkan Semangat dan Karakter Generasi Emas
- Kemendikdasmen Percepat Penyaluran BOSP 2025 di 423.080 Sekolah, Sebegini Anggarannya