Siaga Silat
Oleh: Dahlan Iskan
Anggota perguruan ini memang sangat besar. Ada yang menyebut sampai 1,5 juta orang. Bahkan ada yang mengklaim 15 juta orang. Cabangnya hampir di 400 tempat, sampai di banyak negara.
Awalnya perguruan silat ini hanya bersifat persaudaraan. Yakni persaudaraan Setia Hati. Antaranggota selalu merasa bersaudara.
Saat itu mereka menyebut dengan nama Sedulur Tunggal Ketjer. Artinya, saudara satu gemblengan. Guru mereka satu.
Yang menggembleng (melatih dengan keras) mereka tunggal. Yakni pendekar yang mengajarkan silat itu: Ki Ngabehi Surodiwiryo.
Ia memulai perguruannya di Tambak Gringsing Surabaya. Tahun 1903. Surodiwirjo pindah ke Winongo, Madiun, perguruannya pun ikut pindah.
Salah satu muridnya berinisiatif mendirikan pusat pendidikan silat yang lebih terbuka. Lebih massal. Dari sinilah kemudian berkembang pesat. Lalu muncul nama Setia Hati Terate.
Sebagian murid tidak setuju cara itu. Silat adalah ilmu yang harus diajarkan hanya kepada sesama saudara seperguruan.
Mereka berprinsip ilmu silat tidak boleh dipertontonkan. Tidak boleh pula dipamer-pamerkan. "Logo Setia Hati hanya boleh ada di dalam hati masing-masing".