Siagakan Laboratorium Hadapi Ebola
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus waspada terhadap penyebaran virus Ebola dari Afrika. Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) milik Kemenkes pun telah dipersiapkan guna dapat memeriksa virus yang telah menewaskan lebih dari 700 orang itu.
"Untuk Indonesia Sampai saat ini kita masih waspada. Namun kita sudah sigakan laboratorium. Jadi kalau ada yang memiliki gejala bisa langsung kita periksa," ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi saat ditemui di sela halal bihalal pegawai Kemenkes, kemarin (04/08).
Laboratorium Balitbangkes sendiri saat ini telah memiliki kualifikasi BSL 3(Bio Safety Level 3) yang setara dengan laboratorium rujukan milik Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Diperinci oleh Kepala Balitbangkes Kemenkes Tjandra Yoga Aditama, bahwa ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mendeteksi virus Ebola ini. pertama dengan menggunakan sistem PCR (Polymerase Chain Reaction). Yang saat ini, lanjutnya, alat, petugas dan prosedurnya telah komplit dimiliki oleh Balitbangkes Kemenkes. Sehingga sangat mumpuni untuk pemeriksaan ebola ini.
Kemudian, ada pula dengan cara Antibody-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), Antigen detection tests, Serum neutralization test, Reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) assay, Electron microscopy dan Evirus isolation dengan cell culture.
Sementara itu, terkait travel warning ke negara-negara endemik ebola seperti Liberia, Sierra Leone, Nigeria, Guinea sendiri, Menkes mengaku telah melakukan himbauan pada masyarakat. Ia mengatakan, pihaknya telah menjelaskan bahwa negara-negara tersebut saat ini tengah dilanda wabah ebola. Sehingga perlu kewaspadaan yang cukup besar saat bepergian ke sana.
"Namun travel warning, pemberitahuan kalau ada orang "yang mau ke sana kita beritahu. Penularannya melalui cairan tubuh. Sehingga diharapkan sangat hati-hati," jelas Menkes.
Kendati demikian, Menkes optimis penyebaran Ebola ke Indonesia relatif kecil. Pasalnya, menurutnya, hanya segelintir warga negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan ke negara di Benua Hitam tersebut.
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus waspada terhadap penyebaran virus Ebola dari Afrika. Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan
- 629 Karhutla Terjadi di Indonesia Sepanjang 2024
- BMKG: Seluruh Jakarta Diguyur Hujan Ringan pada Jumat Pagi
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya