Siang Ini, Pengamat Politik UI Polisikan Ruhut
jpnn.com - JAKARTA - Dialog Kabar Petang di stasiun TV One pada Kamis (28/11) pekan lalu berbuntut. Dialog soal keterkaitan Bu Pur yang disebut sebagai Kepala Rumah Tangga Cikeas dengan kasus Hambalang itu tiba-tiba menjadi perseteruan antara dua nara sumber, yakni pengamat politik UI Boni Hargens dan politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.
Boni menilai Ruhut dalam dialog itu telah melakukan penghinaan bernada rasis. “Besok (Hari ini,red) saya dan tim lawyer akan mengadukan Ruhut Sitompul ke Polda Metro Jaya. Hal itu terkait dengan ucapan rasisnya saat dialog di TV One yang dipandu oleh presenter Dwi Anggia,” kata Boni kepada INDOPOS, Kamis (5/12) malam.
Menurut Boni, dalam dialog itu dirinya disebut "berkulit hitam" oleh Ruhut. “Itu jelas menghina kesukuan. Dia menghina semua anak bangsa yang kulit hitam. Ini jelas bisa memancing kerusuhan disintegrasi bangsa,” ujar dosen UI asal Nusa Tenggara Timur itu.
Dalam dialog itu, lanjut Boni, dirinya menyampaikan perlunya mengusut aliran uang ke Bu Pur, apakah juga mengalir ke Istana ataupun pihak lainnya. Namun, Ruhut justru menyebut Boni hendak mengarahkan kasus itu ke Ani Yudhoyono.
“Padahal saya tidak mengatakan itu. Dan tiba-tiba saja ia memaki saya dan menyatakan saya berkulit hitam seperti lumpur Lapindo yang hitam,” tegasnya.
Untuk itu, Boni pun berencana akan mengadukan Ruhut dengan pasal penghinaan. “Jangan mentang-mentang saya berasal dari orang timur, hingga seenaknya Ruhut menyebut warna kulit hitam. Kita ini berbicara Indonesia dan bukan kesukuan,” tegasnya. Rencananya, Boni akan melaporkan Ruhut ke Polda Metro Jaya pada pukul 14.30 siang ini. (jpnn)
JAKARTA - Dialog Kabar Petang di stasiun TV One pada Kamis (28/11) pekan lalu berbuntut. Dialog soal keterkaitan Bu Pur yang disebut sebagai Kepala
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan