Siantar Panas, Ijazah Pemenang Diungkit
Jumat, 18 Juni 2010 – 09:02 WIB

Siantar Panas, Ijazah Pemenang Diungkit
SIANTAR -- Situasi politik di Kota Pematangsiantar terus memanas pascapemungutan suara pemilukada setempat. Situasi dipicu merebaknya tuduhan ijazah milik calon walikota yang meraih suara terbanyak, yakni Hulman Sitorus SE, palsu. Yang diungkit adalah ijazah SMP dan SD. Kantor KPU menjadi sasaran aksi massa yang menuding lembaga penyelenggara pemilukada itu tidak profesional karena meloloskan calon yang ijazahnya dianggap bermasalah. Hal itu berdasarkan akte tanggal 29 Mei 1956 no 85 dari Kantor Notaris Th W Voskuyl di Medan. "Dalam akte itu disebut Cinta Rakyat, sedangkan di ijazah Hulman Sitorus SE tertulis SD 4 RK," sebutnya.
Kemarin, khusus soal ijazah SD Hulman secara resmi dilaporkan ke Polresta Pematangsiantar. Laporan itu dibuat Ketua Asosiasi Pewarta Pemerhati Indonesia (APPI) Siantar-Simalungun, Arsyad Siregar, melalui kuasa hukumnya, Syacril Simanjuntak SH.
Baca Juga:
"Ada permasalahan pada ijazah SD 4 RK Siantar atas nama Hulman Sitorus. Dari hasil investigasi yang kami lakukan sesuai dengan akte pendirian sekolah, sekolah tersebut bukan SD 4 RK, melainkan Tjinta Rakjat (ejaan lama) atau Cinta Rakyat," ungkap Arsyad saat ditemui di Mapolresta Siantar.
Baca Juga:
SIANTAR -- Situasi politik di Kota Pematangsiantar terus memanas pascapemungutan suara pemilukada setempat. Situasi dipicu merebaknya tuduhan ijazah
BERITA TERKAIT
- Bertemu Wagub Erwan Setiawan, Bamsoet Dukung Pemekaran Daerah di Jawa Barat
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Kader PDIP Wali Kota Semarang Akhirnya Berangkat Retret di Akmil Magelang
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik