Siap Aliri Lahan 4.500 Hektar, Bendungan Temef Garapan Waskita Karya Diresmikan Presiden

Siap Aliri Lahan 4.500 Hektar, Bendungan Temef Garapan Waskita Karya Diresmikan Presiden
Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef yang dibangun PT Waskita Karya di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (1/10). Foto dok Waskita

jpnn.com, NUSA TENGGARA TIMUR - Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Temef yang dibangun PT Waskita Karya di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (1/10).

Bendungan terbesar di NTT tersebut diyakini mampu mengairi lahan irigasi seluas 4.500 hektar (ha).

Presiden Joko Widodo menyatakan, air menjadi kunci kemakmuran di NTT. Keberadaan air, lanjut dia, memiliki manfaat sangat besar bagi petani untuk menanam padi, jagung, dan singkong.

“Tanpa air, jangan membayangkan provinsi kita NTT akan makmur dan sejahtera. Dalam 10 tahun pemerintah telah membangun empat bendungan di NTT, satu Bendungan Rotiklot, dua Bendungan Raknamo, tiga Bendungan Napun gete, dan yang sekarang Bendungan Temef di Timor Tengah Selatan,” jelasnya saat memberikan sambutan pada Peresmian Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Rabu (2/10).

Bendungan yang sudah dibangun sejak 2017 itu sangat besar karena memiliki luas genangan mencapai 297 hektare (ha) dan dapat menampung air hingga 45 juta meter kubik (m3).

Bendungan Temef juga mampu mereduksi banjir di Kabupaten Timor Tengah Selatan serta Kabupaten Malaka.

“Bendungan Temef ini dibangun dengan biaya Rp 2,7 triliun. Ini untuk masyarakat NTT,” tegas Jokowi.

Dirinya pun memastikan, pada Januari tahun depan air di Bendungan Temef sudah terisi penuh atau 100 persen dan saat ini baru terisi sekitar 20 persen.

Bendungan terbesar di NTT tersebut diyakini mampu mengairi lahan irigasi seluas 4.500 hektar (ha).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News