Siap Berguru ke AS, Cameron Berniat Blokir BBM-Media Sosial
Minggu, 14 Agustus 2011 – 18:18 WIB
Sebagai kepala pemerintahan, Cameron terbebani untuk mencegah terjadinya kerusuhan fatal seperti yang bermula dari insiden penembakan di Tottenham pada Sabtu malam lalu (6/8) itu. Apalagi, sejarah mencatat bahwa kerusuhan cukup sering menghampiri London dan kawasan lain di Inggris.
Baca Juga:
Dia tidak segan berguru ke Amerika Serikat (AS). Kota Boston yang majemuk dan memiliki angka kriminal tinggi menjadi acuannya. "Mantan Kepala Polisi New York Bill Bratton akan menjadi sosok yang paling tepat untuk diajak berbagi," tuturnya. Cameron menilai, Bratton yang pernah menjabat sebagai kepala polisi Los Angeles dan Boston itu paham dengan masalah kerusuhan dan penjarahan. Karena sudah banyak makan asam garam, dia yakin Bratton punya segudang pengalaman yang bisa dibagikan.
Lewat pernyataan tertulis, Bratton menyambut baik ide Cameron tersebut pada Jumat lalu (12/8). "Akan menjadi kehormatan bagi saya untuk berbagi pengalaman dengan pemerintah Inggris. Saya pasti menerima ajakan itu dengan senang hati," tuturnya. Pria 63 tahun itu merupakan salah satu warga AS yang sangat mengagumi London.
Tidak hanya itu, Cameron mempertimbangkan rencana untuk membatasi akses masyarakat terhadap beberapa situs jejaring atau media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Sebab, kerusuhan yang pecah akhir pekan lalu tersebut kali pertama digagas lewat situs jejaring sosial itu. Saat ini, pemerintah sedang membahas formula pembatasan akses itu dengan polisi dan dinas intelijen terkait.
LONDON - Mempersingkat liburan musim panas di Tuscany, Italia, Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron langsung mengadakan rapat darurat setelah
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer