Siap Dikonfrontir dengan Gayus
Tuding Bohong Soal Suap Dua Eks JAM Pidum
Kamis, 16 Desember 2010 – 06:58 WIB
Bagaimana dengan rencana JAM Was (pengawasan) yang akan mempertimbangkan menggunakan lie detector (alat pendeteksi kebohongan)" Haposan tidak gentar dengan rencana itu. "Mau pakai sepuluh lie detector sekaligus, silakan," tantang Haposan. Seperti diketahui, Gayus saat menjalani pemeriksaan terdakwa di PN Jaksel mengaku ada memberikan uang USD 550 ribu kepada Haposan. Menurutnya, uang itu diteruskan ke dua mantan JAM Pidum, yakni Abdul Hakim Ritonga dan Kamal Sofyan.
Baca Juga:
Atas pengakuan Gayus itu, Jaksa Agung Basrief Arief telah memerintahkan JAM Was Marwan Effendy untuk melakukan klarifikasi. Hasilnya, tidak banyak keterangan yang diperoleh dari Haposan. "Haposan tetap membisu seribu bahasa, nggak mau ngomong," kata Marwan , Selasa (14/12) (Jawa Pos, 15/12). Karena buntunya pemeriksaan, JAM Was mempertimbangkan menggunakan lie detector untuk menguji keterangan itu.
Sementara itu, lanjutan persidangan kasus mafia hukum dengan terdakwa Haposan Hutagalung sudah memasuki tahap akhir pemeriksaan saksi. Kemarin, persidangan menghadirkan ahli hukum pidana Abdul Salam. Dia dihadirkan oleh tim penasehat hukum Haposan.
Awalnya, jaksa penuntut umum sempat keberatan dengan keterangan Abdul Salam. Pasalnya, memberikan penilaian seputar dakwaan yang ditujukan kepada Haposan. "Kami keberatan jika ahli menyampaikan hal-hal seperti itu. Seharusnya ahli menerangkan hal-hal yang umum, misalnya unsur-unsur dalam pasal yang didakwakan seperti apa," protes jaksa Jefry Makapedua.
JAKARTA - Haposan Hutagalung membantah pengakuan Gayus Halomoan Tambunan tentang suap kepada dua mantan JAM Pidum (jaksa agung muda pidana umum),
BERITA TERKAIT
- Warga Angkatan 45 Geger, Romiah dan Bobi Mengaku Tidak Kenal
- Pentolan KKB Pembunuh Personel Satgas Elang Berani di Warung Depan Polres
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok