Siap Dimarahi Kekasih kalau Statistik Buruk

Siap Dimarahi Kekasih kalau Statistik Buruk
Forward Dell Aspac Jakarta Pringgo Regowo ditemani Direktur Marketing PT General Motors Autoworld Indonesia (GMAI) Yuniadi Haksono Hartono disaksikan Commissioner NBL Indonesia & WNBL Indonesia Azrul Ananda. Saat penyerahan penghargaan Most Valuable Player Speedy NBL Indonesia 2013, 7 Mei 2013. FOTO: RAKA DENNY/JAWAPOS/JPNN
 

Catatan statistik tersebut tak selalu identik dengan pamor di lapangan. Kendati berkontribusi besar, di tim dia masih kalah terkenal dengan pemain lain. Apalagi, Prastawa belakangan ini begitu dipuja banyak penggemar karena jago three point.

 

Seperti permainannya yang efektif, Pringgo hanya ingin fokus di peran yang diemban. Dia berusaha keras agar fungsinya di lapangan optimal. "Ibarat kerja, saya pastikan bagian yang saya lakukan beres dan maksimal," katanya.

 

Lelaki yang besar di Sunter, Jakarta Utara, itu mengawali bermain basket di SMP St Caroline. Memasuki SMA, Pringgo memberanikan diri untuk ikut kompetisi three on three dan meraih juara. Dari situ dia ingin menekuni olahraga bola basket.

 

Tapi, kedua orang tua Pringgo, Suripto dan Nursanti, tidak sreg dengan pilihan anak kedua di antara tiga bersaudara tersebut. Bukannya mundur, Pringgo malah maju terus. Dia terlecut untuk membuktikan diri. Karena itu, setiap kali mengikuti kompetisi basket, motivasi Pringgo berlipat-lipat.

Pilihan Pringgo Regowo untuk setia menekuni basket membuahkan hasil. Penggawa Dell Aspac Jakarta itu menjadi pemain terbaik alias most valuable player

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News