Siap-Siap, KPK Buka Peluang Periksa Hakim Lain

jpnn.com - JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi mengisyaratkan tidak akan hanya berhenti pada dua hakim ad hoc tindak pidana korupsi Bengkulu, Janner Purba dan Toton. Keduanya adalah tersangka kasus suap penanganan perkara korupsi penyalahgunaan honor Dewan Pembina RSUD M Yunus Bengkulu.
Komisi antirasuah membuka peluang memeriksa hakim Siti Insirah. Janner, Toton dan Siti adalah hakim yang mengadili perkara korupsi itu.Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati Iskak mengatakan, penyidik akan meminta keterangan kepada semua pihak yang terkait kasus ini. Termasuk hakim Siti.
“Jika memang dibutuhkan keterangannya yang terkait kasus ini, maka yang bersangkutan (Siti) bisa dimintai keterangan,” kata Yuyuk, Selasa (31/5).
Sejauh ini baru Janner dan Toton yang dijadikan tersangka karena diduga menerima suap Rp 650 juta dari Rp 1 miliar yang dijanjikan. Saat operasi tangkap tangan di Bengkulu beberapa waktu lalu, KPK tidka menciduk Siti. Namun demikian, KPK memastikan masih akan terus melakukan pengembangan termasuk dugaan keterlibatan Siti dalam kasus ini.
“Nanti di dalami lewat pemeriksaan (para tersangka lain),” katanya.
Hari ini, penyidik memeriksa Janner, Toton, Panitera Pengganti PN Bengkulu Badarudin Bacshin alias Billy, mantan Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD M Yunus Bengkulu Edi Santoni serta mantan Kabag Keuangan RS M Yunus Bengkulu, Safri Safei. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai