Siap-siap, Omongan Trump soal Jerusalem Bisa jadi Bumerang

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel akan menimbulkan gejolak baru. Terutama di kawasan Timur Tengah.
Menurut Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana, kebijakan tersebut akan menimbulkan instabilitas keamanan di Timur Tengah dan mengganggu proses perdamaian Palestina dan Israel.
Lebih dari itu, kebijakan tersebut juga bisa jadi bumerang bagi AS. Menurut Hikmahanto, AS harus bersiap menghadapi konsekuensi dari kebijakan tersebut.
Salah satunya adalah keamanan dan keselamatan warga dan badan hukum AS di berbagai belahan dunia. Terutama di Timur Tengah dan negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim.
”Ini karena masyarakat setempat bisa saja menunjukkan ketidaksetujuan mereka dengan cara-cara mereka sendiri. Hal-hal yang berbau AS akan menjadi target kemarahan,” tutur Hikmahanto kepada Jawa Pos kemarin (7/12).
Sebagai negara sahabat, Indonesia harus meningkatkan kewasapadaan. Pemerintah negara sahabat tentu mempunyai kewajiban untuk memastikan agar hal-hal yang berbau AS tetap dijaga.
Namun, karena banyaknya warga dan aset mungkin ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah manapun. Termasuk Indonesia.
Hikmahanto mengatakan, masyarakat berbagai negara termasuk Indonesia harus dapat menahan diri untuk tidak melakukan tindakan anarkis terhadap hal-hal yang berbau AS.
Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel bisa jadi bumerang bagi AS.
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Karambol Madinah
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal
- Kecam Trump, PM Spanyol: Tak Ada Real Estat Bisa Menutupi Kejahatan terhadap Kemanusiaan di Gaza
- Presiden Mahmoud Abbas Tegas, Tolak Seruan Pengusiran Warga Palestina dari Gaza