Siap-Siap! Premium dan Solar Berpotensi Naik Juli Nanti

Hingga kini, pemerintah juga belum bisa memastikan apakah tren kenaikan harga minyak dunia akan terus berlanjut atau tidak.
Selain pasokan dan permintaan, faktor lain seperti tingkat konsumsi negara-negara besar dan kondisi geopolitik menjadi penentu fluktuasi harga minyak.
Fluktuasi harga minyak dunia membuat pemerintah kembali mengevaluasi harga minyak Indonesia (Indonesia crude price/ICP) dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017.
Pemerintah juga mengevaluasi target produksi minyak siap jual (lifting) pada 2018.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menuturkan, evaluasi dilakukan karena harga minyak dunia tidak dapat diprediksi. Meski demikian, asumsi di APBN dianggap hal terbaik yang bisa dicapai.
”Namun, asumsi terbaik itu pun belum tentu sama dengan kenyataan di dunia. Sebab, tidak ada seorang pun yang bisa memprediksi harga minyak dunia,” jelas Candra di Kantor Kementerian ESDM.
Sementara itu, pemerintah menargetkan lifting minyak pada 2018 mencapai 800 ribu barel per hari.
Target tersebut ditetapkan untuk memacu semangat kontraktor kontrak kerja sama agar terus meningkatkan produksi atau minimal mempertahankan pencapaian lifting.
Harga premium dan solar berpotensi naik setelah Lebaran nanti.
- Kado Lebaran dari Pertamina: Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini 29 Maret 2025
- Kado Idulfitri Pertamina Turunkan Harga BBM Jenis Ini
- Waka MPR Eddy Soeparno Tekankan Transisi Harus Menguatkan Ketahanan Energi Nasional
- Mudik Nyaman Bersama Pertamina: Layanan 24 Jam, Motoris dan Fasilitas Lengkap
- Polresta Bandung Sidak SPBU Nagreg, Pastikan Takaran BBM Akurat saat Arus Mudik
- Wamen ESDM dan Pertamina Patra Niaga Pastikan Distribusi Energi Aman di Sumbar