Siap-siap! Rumah di Bantaran Sungai Segera Digusur
jpnn.com - SAMARINDA - Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Disciptakot) Samarinda Dadang Airlangga mengatakan, berdasarkan data 2010, ada sembilan titik daerah kumuh di Kota Tepian.
Namun, data tersebut terus di-update setiap tahun agar bisa mengontrol jumlah titik kawasan kumuh.
“Sesuai program presiden, tahun 2019 harus bisa menekan kawasan kumuh sampai seratus persen. Program tersebut mejadi rujukan kami dalam membenahi kawasan kumuh saat ini,” ucapnya seperti dilansir Samarinda Pos, Sabtu (8/10).
Mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Samarinda itu menambahkan, sebagian besar kawasan kumuh terletak di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM).
Karena itu, pemkot akan fokus merelokasi warga sekitar kawasan SKM dan menormalisasi kawasan tersebut.
“Dari Jembatan Ruhui Rahayu sampai Jalan Gelatik tepi kiri sedang masuk dalam tahap pembersihan. Sementara untuk pemindahan warga di bantaran segmen lain, pemkot sudah membangun 84 unit rumah di Handil Kopi. Kami akan terus mencari lahan untuk pembangunan Rusunawa dan rumah tunggal,” katanya.
Sementara itu, daerah kumuh di sekitar Jembatan Kehewanan hingga kawasan Lambung diusahakan bisa tuntas sampai 2017 mendatang.
Meski demikian, kata Dadang, pembongkaran kawasan kumuh tersebut akan sejalan dengan program perumahan rakyat yang sudah disiapkan.
SAMARINDA - Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Kota (Disciptakot) Samarinda Dadang Airlangga mengatakan, berdasarkan data 2010, ada sembilan
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Polres Dumai Menggerebek Gudang Pupuk Ilegal di Bukit Kapur, Lihat!
- Polisi Umumkan Hasil Olah TKP Kecelakaan Tol Cipularang, Sebuah Fakta Terungkap
- Menang Praperadilan, Polda Riau Kejar TPPU Tersangka Korupsi KUR Bank Pelat Merah Ini
- Kapolres Inhu & Tim Pamatwil Polda Riau Cek Kesiapan TPS Khusus