Siapa Berani Bilang Rezim Jokowi Bersih Korupsi?

jpnn.com, JAKARTA - Juru kampanye nasional Prabowo - Sandinaga, Moh Nizar Zahro merespons berita operasi tangkap tangan (OTT) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK terhadap Ketua Umum PPP M Romahurmuziy.
Nizar menilai, OTT terhadap Rommy -sapaan M Romahumuziy, hanyalah puncak gunung es bahwa di kubu pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Jokowi - Ma'ruf Amin dihuni para politikus berkasus.
"Silakan lihat sendiri tokoh-tokoh yang merapat mendukung 01. Mayoritas memiliki kasus. Motivasi bergabung ke 01 hanya untuk mengamankan kasusnya. Atau bisa juga bergabung ke 01 karena di bawah tekanan akan diusut kasusnya," ucap Nizar melalui pesan whatsApp, Jumat (15/3).
(Baca juga: Romahurmuziy Ditangkap KPK, BPN Prabowo - Sandi Bilang Begini)
Politikus Senayan ini juga mengingatkan bahwa di era pemerintahan Joko Widodo pula, KPK dibiarkan sendiri menghadapi teror. Kasus Novel belum tuntas, rumah Ketua KPK dilempar molotov.
Oleh karena itu, lanjut Nizar, jangan heran jika satu per satu pendukung Jokowi dicokok KPK. Pertama, Setya Novanto, dan sekarang Romy. Bahkan tidak menutup kemungkinan para tokoh lainnya segera menyusul.
"Kapal 01 sudah oleng. Elektabilitas merosot. Para tokoh sekililing banyak berkasus. Satu per satu dicokok KPK. Sekarang siapa yang berani bilang rezim Jokowi bersih dari korupsi? Pada 17 April rakyatlah yang akan menenggelamkan 01," tandasnya. (fat/jpnn)
Nizar menilai, OTT terhadap Romahumuziy merupakan puncak gunung es bahwa di kubu pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin dihuni para politikus berkasus.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- 5 Berita Terpopuler: Jangan Sepelekan Peringatan Ahli Hukum, Semua ASN Wajib Tahu, karena Sangat Mudah Memberhentikan PPPK
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Sespimmen Menghadap ke Solo, Pengamat: Upaya Buat Jokowi Jadi Pusat Perhatian Publik
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben