Siapa Bertanggung Jawab Atas Kecelakaan Mobil Otonom? Hyundai Beri Komentar
jpnn.com, SEOUL - Mobil otonom akan merevolusi mobilitas pada masa depan, karena memberikan pengalaman berkendara yang jauh berbeda dari mobil konvensional.
Namun, selain manfaatnya, mobil otonom juga memiliki dampak dan masalah sosial hingga keselamatan.
Kecelakaan mobil otonom di jalan raya masih terjadi dan tentunya memengaruhi pada praktik hukum.
Dari puluhan kecelakaan mobil otonom yang merenggut penumpangnya, seperti kejadian dengan mobil swakemudi Tesla Model S pada 2018, perdebatan hukumnya belum selesai. Siapa yang harus bertanggung jawab?
Produsen otomotif asal Korea Selatan Hyundai Motor Group yang juga tengah mengembangkan teknologi mobil otonom ikut angkat bicara.
Head of Autonomous Driving Development Group Hyundai, Byoung Choon Lee mengatakan mobil otonom sendiri terbagi menjadi lima level.
Di versi produksi massal, mobil dengan teknologi otonom level 2 sudah banyak tersedia.
"Masalah siapa yang harus tanggung jawab saat terjadi kecelakaan itu isu penting bagi perusahaan mobil otonom. Oleh karena itu, saat ini hampir semua perusahaan kendaraan mereka memproduksi kendaraan level 2," kata dia.
Perihal kecelakaan pada mobil otonom di jalan raya, Hyundai Motor Group yang juga tengah mengembangkan teknologi tersebut ikut angkat bicara.
- Hyundai Pamer Siluet Ioniq 9, SUV Listrik yang Punya Desain Elegan
- All New Hyundai Santa Fe Resmi Meluncur, Desain Elegan, Harga Mulai Rp 600 Jutaan
- Hyundai Inster Cross, Mobil Listrik yang Bisa Diajak Petualang
- Keren, Hyundai dan Zeiss Garap Tampilan Kaca Depan Holografik
- HMID Buka Pre-booking All new Hyundai Santa Fe, Berapa Harganya?
- Siap-Siap, Nissan Akan Meluncurkan 16 Unit Mobil Listrik Baru