Siapa Bilang Merawat Outlander PHEV Sulit? Simak Nih Penjelasannya
![Siapa Bilang Merawat Outlander PHEV Sulit? Simak Nih Penjelasannya](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2019/07/19/mitsubishi-outlander-phev-foto-ist.jpg)
Selain itu, tak disarankan menyimpan baterai dalam kondisi penuh untuk waktu lama.
"Jika konsumen hanya dapat menggunakan metode quick charging, kami merekomendasikan untuk tetap menggunakan metode pengisian daya normal setidaknya sekali dalam dua minggu," kata Boediarto.
Khusus untuk model Outlander PHEV, lanjut dia, Mitsubishi sudah membekali garansi 100.000km/3 tahun, merujuk pada ketentuan yang tertera di servis manual book.
Pemilik Mitsubishi Outlander PHEV juga bisa memanfaatkan kendaraan mereka sebagai genset (generator set) listrik untuk momen darurat.
Head of PC Technical Service and CS Support Section MMKSI Irwansyah Siregar menjelaskan bahwa Outlander PHEV bisa dijadikan sumber listrik melalui baterai saat kapasitasnya terisi penuh.
Dia menyebutkan Outlander PHEV memiliki kapasitas baterai 13.800 watt atau 13,8Kwh, sehingga dalam kondisi penuh bisa dipergunakan untuk hal lain.
Cara kerjanya, pemilik cukup mencari colokan listrik di bagian belakang mobil, kemudian menghidupkan kunci kontak, maka listrik akan mengalir ke perangkat yang dihubungkan.
Apabila kapasitas baterai menurun mendekati 20 persen, lanjut Irwansyah, maka mesin bensin akan menyala untuk mengisi daya listrik pada baterai mobil.
Melalui Outlander PHEV, Mitsubishi pelan-pelan mengenalkan teknologi kendaraan listrik ke masyarakat, terutama bagaimana cara merawat komponen baterai.
- IIMS 2025, 2 Mobil Listrik Konsep yang Patut Ditunggu
- IIMS 2025, SIS Berencana Memasarkan Suzuki e-Vitara di Indonesia Pada 2026
- IIMS 2025: Tampang Mirip Alphard, Honri Boma EV Bisa Menjelajah Sejauh 225 Km
- Gelar Kampanye Seru di IIMS 2025, Mitsubishi Percaya Diri
- Denza Z9 Sukses Curi Perhatian Pengujung IIMS 2025
- Gofar Hilman Beri Sentuhan pada Mobil Listrik Seres E1, jadi Lebih Keren