Siapa Bilang Polisi Tak Serius Cari Penyerang Novel?
jpnn.com, JAKARTA - Pengusutan kasus teror air keras terhadap Novel Baswedan hari ini (11/4) sudah tepat setahun. Namun, polisi hingga kini belum juga mengungkap pelaku penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
Padahal, Presiden Joko Widodo pun sudah memberikan atensi khusus agar polisi segera menangkap pelakunya. Kini, banyak pihak menilai Polri tak serius mengusut kasus itu.
Namun, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menepis anggapan bahwa polisi tak serius mencari penyerang Novel. Menurutnya, kritik dari publik justru membuat Polri terpacu menangkap pelaku teror terhadap mantan polisi itu.
“Siapa yang ngomong tidak serius? Kalau masyarakat mengkritik itu vitamin buat kami, enggak ada masalah toh bagi kami menambah etos kerja,” ujar Iqbal di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4).
Iqbal bahkan menegaskan, upaya pengungkapan kasus itu tak perlu melalui pembentukan tim pencari fakta (TPF). Alasannya, Polri lebih tahu soal teknis penanganan kasus.
“Itu dibentuk bukan kewenangan kami, TPF itu sudah banyak, lihat kasus Semanggi dulu yang reformasi itu tidak begitu teknis, yang tahu teknis itu kami (Polri),” sambung dia.
Novel disiram air keras pada 11 April 2017 di dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Ketika itu, Novel yang baru selesai menjalankan salat subuh berjemaah disiram air keras oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor.(mg1/jpnn)
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menepis anggapan bahwa polisi tak serius mencari penyiram air keras terhadap Novel Baswedan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut
- Komisi III DPR Pilih 5 Pimpinan KPK 2024-2029, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
- KPK Incar Aset Anwar Sadad yang Dibeli Pakai Duit Kasus Korupsi Dana Hibah
- Siang Ini, DPR Pilih Lima Capim dan Cadewas KPK Pakai Mekanisme Voting