Siapa Bilang TNI Tak Siap Perang?
Minggu, 29 Agustus 2010 – 06:06 WIB
Malaysia, menurut Marty, telah siap melakukan investigasi untuk kemudian hasilnya disampaikan pada pemerintah Indonesia. Selanjutnya kedua negara sepakat untuk melakukan perundingan terkait sengketa perbatasan itu di kota Kinabalu, Malaysia 6 September mendatang. Perundingan itu akan fokus pada dua hal. Yang terutama adalah perlindungan terhadap WNI di luar neger. "Karena saya yakin kita semua terganggu dan terusik dengan langkah Malaysia,"ujarnya.
Agenda kedua yang akan dibahas adalah terkait sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia. Segmen yang belum selesai antara lain perbatasan di sisi Selat Malaka, Selat Malaka bagian selatan, dan Laut Sulawesi. Marty mengatakan pemerintah telah memiliki strategi khusus dalam perundingan tersebut.
"Saya mencoba melaksanakan diplomasi, tidak semua bisa dibocorkan ke publik. Yang jelas, perundingan tidak akan selesai dalam satu hari. Dengan Vietnam saja baru selesai setelah 32 tahun," ujar Marty.
Persoalan RI-Malaysia ini terbukti disikapi dengan serius oleh pemerintah. Indikatornya, Marty bahkan rela membatalkan jadwal kunjungan ke Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) yang sebelumnya dijadwalkan pada 24-28 Agustus 2010. Padahal, kunjungan ke kedua negara itu bertujuan untuk membahas masalah bilateral, namun tidak tertutup kemungkinan membahas juga perkembangan yang terjadi di Semenanjung Korea. (zul/can/jpnn)
JAMBI – Setelah sekian lama diam, akhirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) angkat bicara. Seolah menjawab isu teraktual yang berkembang
BERITA TERKAIT
- Keberadaan Satgas Nataru Diyakini Turut Menekan Angka Kecelakaan
- Wamenhub Suntana Pantau Kelancaran Lalu Lintas di Pos Gadog Puncak
- TNI AD Mengerahkan 58 Ribu Prajurit Bantu Polri Mengamankan Nataru
- Libur Natal, TMII Dipadati Lebih dari 12 Ribu Pengunjung
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan
- Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Dipadati Lebih dari 35 Ribu Pengunjung