Siapa ISIS-K yang Tewaskan 60 Orang di Kabul dan Mengapa Mereka Memusuhi Taliban?
![Siapa ISIS-K yang Tewaskan 60 Orang di Kabul dan Mengapa Mereka Memusuhi Taliban?](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/abc/normal/2021/08/27/siapa-isis-k-yang-tewaskan-60-orang-di-kabul-dan-mengapa-mer-qbnq.jpg)
Dua serangan bom diri yang dilakukan kelompok teroris bernama ISIS-K di Bandara Kabul, telah menewaskan sedikitnya 60 orang, termasuk 13 tentara Amerika Serikat. ISIS-K merupakan musuh bebuyutan Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan.
Serangan terjadi di luar area Bandara Internasional Hamid Karzai (HKIA) di tengah kesibukan evakuasi warga sipil dan militer asing sejak ibu kota jatuh ke tangan Taliban pertengahan Agustus.
Pentagon memastikan sedikitnya 13 tentara AS tewas. Pemerintah AS bertekad akan mengejar semua pihak yang bertanggung jawab.
ISIS-K, kelompok teroris ISIS di Khorasan (nama yang dahulu digunakan untuk wilayah Afghanistan, Pakistan dan Asia Tengah), menyatakan bertanggung jawab atas bom diri yang dilakukan oleh dua orang ini.
"Kami tak akan memaafkan, kami tak akan melupakan," ujar Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam keterangan pers beberapa saat setelah serangan, Kamis (26/08) waktu setempat.
"Kami akan mengejar kalian dan membalas (perbuatan kalian)," tambahnya.
Panglima Komando Sentral AS Jenderal Kenneth McKenzie menjelaskan setelah ledakan bom, seumlah orang bersenjata melakukan tembakan ke arah warga sipil dan tentara AS.
"Ancaman dari ISIS sangat nyata. Kami yakin mereka akan terus melanjutkan serangan," ujarnya.
Dua serangan bom diri yang dilakukan kelompok teroris bernama ISIS-K di Bandara Kabul, telah menewaskan sedikitnya 60 orang termasuk 13 tentara Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Resmi Berlakukan Tarif Impor Baja dan Alumunium
- Dunia Hari Ini: Penampilan Ed Sheeran di Jalanan Diberhentikan Polisi India
- Tersinggung Konten Siaran, Taliban Berangus Radio Khusus Perempuan Afghanistan
- Perlunya Kewaspadaan Soal Kosmetik yang Banyak Dipromosikan di Medsos
- Pelaku Ujaran Kebencian di Australia Bisa Dipenjara Dua Tahun
- Dunia Hari Ini: Presiden Trump Larang Atlet Transpuan Berlaga di Cabang Olahraga Putri