Siapa ISIS-K yang Tewaskan 60 Orang di Kabul dan Mengapa Mereka Memusuhi Taliban?

Kelompok ini telah menyatakan tekadnya untuk terus melakukan serangan terhadap musuh-musuhnya, termasuk pasukan asing di Afghanistan.
Saat ini Bandara Kabul berada di bawah penguasaan pasukan AS hingga batas akhir evakuasi pada 31 Agustus.
Kerumunan warga yang terjadi sejak Kabul jatuh ke tangan Taliban, disebabkan karena mereka ingin keluar dari negara itu setelah bekerja membantu pasukan asing dalam 20 tahun terakhir.
Pejabat Taliban, Abdul Qahar Balkhi, mengatakan pihaknya mengutuk keras serangan ini.
"Menyasar warga sipil tak berdosa merupakan tindakan terorisme yang harus dikutuk," katanya.
"Begitu situasi bandara mereda dan pasukan asing pergi, kita tidak akan mengalami serangan seperti itu lagi," ujar Abdul Qahar.
Amerika Serikat akan kejar ISIS
Panglima Komando Sentral AS Jenderal McKenzie menegaskan ISIS tidak akan menghalangi mereka untuk menuntaskan misi evakuasi.
Ia mengatakan AS "berhak" untuk mengejar ISIS di Afghanistan dan akan melakukannya "24 jam sehari".
Dua serangan bom diri yang dilakukan kelompok teroris bernama ISIS-K di Bandara Kabul, telah menewaskan sedikitnya 60 orang termasuk 13 tentara Amerika Serikat
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia