Siapa Membunuh Putri (3)
Kepiting Saus, Anak-anak Panti, dan Sensor Berita Oleh: Hasan Aspahani
“Panggil Bang Ameng aja…. Hebat beritamu sudah sebulan lebih soal Sandra…“ kata Bang Ameng sambil melirik Bang Eel.
“Abang Ameng satu kampung dengan Sandra? Dia asal Bangka juga, kan?” tanyaku.
“Ah, itu Eel yang tahu, tuh…” kata Bang Ameng, sambil terus mengembangkan senyumnya yang ramah.
Saya teringat berita terakhir tadi saya buat tentang bocoran hasil otopsi yang tak pernah diberitakan. Sandra terbunuh dalam keadaan hamil. Kasus pembunuhan Sandra menjadi pembicaraan di kota kami. Koran kami memberitakan dengan cara yang berbeda.
Sandra adalah mahasiswi di perguruan tinggi swasta. Dia hidup bersama ibunyi, tanpa ayah, dan dua orang adik.
Gadis Tionghoa asal Bangka itu, sambil kuliah bekerja sebagai agen asuransi. Rumah yang dia tinggali lumayan mewah.
Rasanya agak terlalu mewah untuk seorang gadis yang hanya bekerja sebagai agen asuransi dan menanggung ibu yang tak bekerja dan dua adik yang masih sekolah. Sekolah mahal pula.
Dalam pemberitaan saya, saya mendapatkan sumber yang mengarahkan dugaan dia istri simpanan seorang pengusaha di kota kami.