Siapa Membunuh Putri (3)
Kepiting Saus, Anak-anak Panti, dan Sensor Berita Oleh: Hasan Aspahani
Pada liputan-liputan hari berikutnya, saya tetap ikut bersama Bang Jon. Saya heran kenapa banyak fakta menarik yang tak ia tulis. Saya menanyakan itu kepada Bang Jon.
“Sudah, ikuti aja. Di liputan kriminal ini kita ya memang begini mainnya. Kalau kita nulis yang beda dari info humas Polres bisa ketutup akses kita, mau dapat berita dari mana?” kata Bang Jon. Kala itu kami mengobrol sambil mengopi di kantin polres.
Memasuki minggu kedua aku menulis berita sendiri. Selama ini saya hanya menumpang kode di berita Bang Jon, meskipun saya juga yang mengeditnya sebelum diserahkan ke Bang Eel.
Saya menuliskan deskripsi fakta apa yang saya lihat. Saya melihat korban ditemukan di TKP. Tak ada foto, karena waktu itu kami tak boleh memotret.
Siapa yang membunuh belum ditemukan. Koran-koran lain, termasuk koran kami sibuk memberitakan orang-orang membantu ibu dan adik-adik Sandra.
Kalau orang cermat membaca berita saya di “Metro Kriminal” itu, mereka bisa menyimpulkan bahwa tak mungkin motifnya perampokan dan pemerkosaan. Tak ada barang hilang, tak ada tanda-tanda perlawanan.
Ini pembunuhan berencana. Saya diam-diam mulai kenal dengan beberapa penyidik, dan mendapatkan informasi dari mereka. Diam-diam maksud saya tanpa lewat Bang Jon.
Hari berikutnya saya memberitakan jarak dari kampus dan lokasi penemuan mayat. Waktu terakhir kali orang melihat Sandra di kampus dan hari ketika mayatnya ditemukan, juga perkiraan kapan dia meninggal.