Siapa Membunuh Putri (3)

Kepiting Saus, Anak-anak Panti, dan Sensor Berita Oleh: Hasan Aspahani

Siapa Membunuh Putri (3)
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

“Ada berita besok?” tanya Bang Ameng, sambil menanyai kami mau minum apa, dan menyuruh pelayanan mengambilkannya.

Saya mau menjawab tentang hasil autopsi itu. Ini informasi baru yang memenuhi 13 rukun iman berita yang jadi standar penilaian berita di grup surat kabar kami.

“Ada, Bang…. “

Belum saya bicara lebih jauh, Bang Eel memotong. Saya menangkap Sesuatu yang mencurigakan.

Bang Ameng mempersilakan kami makan. "Kalau mau nambah apa-apa silakan pesan lagi saja," katanya.

Saya makan lahap karena memang sudah sangat lapar. Akan tetapi kecurigaanku tadi membuat aku berpikir bahwa makanan mewah dan pasti mahal ini bisa terasa lebih sedap kalau saja perasaan itu tak ada dalam kepalaku.

Sehabis makan, Bang Eel bertanya lagi soal tawarannya padaku menjadi asredpel. Ia jelaskan berapa kenaikan gaji yang akan kuterima, apa tugas dan tanggung jawabku.

“Kamu boleh sesekali ke lapangan. Jangan di kantor terus, malah tak bagus, tetapi pastikan pekerjaan perencanaan, editing, stok berita cukup. Ingat soal nabi kedua itu.”

Sandra terbunuh dalam keadaan hamil. Kasus pembunuhan Sandra menjadi pembicaraan di kota kami. Koran kami memberitakan dengan cara yang berbeda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News