Siapa Membunuh Putri (5)

Rapat Redaksi yang Kacau, Oleh: Hasan Aspahani

Siapa Membunuh Putri (5)
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saat saya datang ke kantor ini dengan rekomendasi dari ”Suara Balikpapan” lowongan wartawan sudah terisi penuh.  Rekomendasi dari koran anak sulung grup kami itu yang bikin Bang Eel dan Bang Ado mempertimbangkan hal lain dan menerima saya. Karena itu kepada dua orang ini saya punya semacam rasa berutang juga.

Yon mengepos di liputan hiburan. Orangnya asyik. Modis dengan pakaian selalu dari brand terpilih. Rapi dengan model rambut yang secara berkala ia atur di salon. Tegak di atas dengan krim pengatur rambut. Suka menyanyi rock.

Di kantor dia rocker andalan kami. Sambil ketik berita dia bisa teriak-teriak lagu Bon Jovi. Lebih kayak artis daripada wartawan.

Kalau cari dia, carilah di kafe-kafe dengan homeband yang memainkan rock. Karaoke Abigail jelas bukan habitat dia.

”Jadi, ini kelanjutan liputan Sandra (pembunuhan Sandra, red) bagaimana?” Mas Jon belum puas dan terus mencecar.

Tampaknya dia punya rencana. ”Terus terang, aku curiga. Aku lihat kamu dan Eel semalam di Patron’s Café. Terus hari ini ada iklannya di koran kita.

Itu kafe dari dulu aku lobi gak pernah mau pasang iklan di tempat kita. Apa ini ada hubungannya dengan sensor info kehamilan Sandra?”

Tiba-tiba Bang Ado nongol,  mendorong pintu rapat dengan selembar data laporan dari pemasaran.

Kalau cari dia, carilah di kafe-kafe dengan homeband yang memainkan rock. Karaoke Abigail jelas bukan habitat dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News