Siapa Membunuh Putri (5)

Rapat Redaksi yang Kacau, Oleh: Hasan Aspahani

Siapa Membunuh Putri (5)
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

”Lho, kok kami ngatur saya?” kata Mas Jon.

”Ini koordinasi tim redaksi, Mas Jon. Bukan ngatur Mas Jon. Silakan Mas Jon bikin berita kalau ada info lain di luar yang sudah kita rancang itu. Pasti ada, sumber-sumber Mas Jon kan banyak,” kata saya tegas tapi berusaha untuk tak terasa terlalu kasar. Hal-hal begini saya terlatih dalam munadarah di pesantren.

”Kita sudah hampir sebulan leading. Pasti bisa nemu sisi liputan yang lebih eksklusif lagi. Tugas kita hari ini bikin koran untuk balikin oplah laku seperti rata-rata minggu lalu. Retur di bawah 20 persen! Bahkan pernah lima persen saja.

Dahulu bisa. Masa gak bisa lagi…,” kata saya.

Saya lanjutkan rapat dengan me-listing berita. Ada beberapa berita bagus. Dari pos Balai Kota dan DPRD ada berita rencana penerapan ”Perda Kependudukan” yang bakal mengatur keluar masuk penduduk dari dan ke kota pulau ini.

Bakal ribut itu. Isu sensitif dan lezat bagi politisi-politisi lokal yang cari panggung. Beberapa kali sudah diangkat oleh ”Metro Kriminal”.

Saya memfokuskan ke isu itu juga saat wawancara dengan Restu Suryono, pengacara dan politisi karismatik itu. Saya ingat ada rencana bertemu dia terkait donasi untuk Panti Asuhan Abulyatama.

Ada juga beberapa berita Yon, berita hiburan, artis yang bakal manggung di beberapa tempat hiburan di Batam.

Kalau cari dia, carilah di kafe-kafe dengan homeband yang memainkan rock. Karaoke Abigail jelas bukan habitat dia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News