Siapa Yang Berhak Mendapatkan Paket Subsidi Upah di Australia?
Pemerintah Federal Australia menggelontorkan subsidi upah senilai AU$ 130 miliar bagi para pelaku usaha yang terkena dampak pandemik virus corona. Uang ini ditujukan untuk membayar karyawannya.
- Pemerintah perkirakan subsidi upah akan diakses oleh paling banyak 6 juta orang Australia
- Subsidi bernama 'JobKeeper' dirancang agar orang tetap bisa mendapat penghasilan
- Ambang batas yang sempat disyaratkan untuk mitra penerima JobSeeker akan dihapuskan
Para pelaku usaha akan menerima subsidi upah sebesar maksimal AU$ 1.500 per karyawan per dua minggu, untuk mencegah jutaan orang kehilangan pekerjaannya, saat banyak bisnis yang tutup.
Subsidi ini menjadi paket ekonomi ketiga dan yang terbesar dari Pemerintah Australia untuk menangani dampak virus corona.
Perdana Menteri Scott Morrison memperkirakan paling banyak 6 juta warga Australia akan mengakses dana subsidi yang diberi nama 'JobKeeper' selama enam bulan ke depan.
Ia juga mengatakan akan ada kewajiban hukum bagi pengusaha untuk memastikan mereka memberikan subsidi upah penuh kepada karyawan.
Beberapa poin berikut ini mungkin bisa memperjelas skema subsidi yang baru diumumkan Pemerintah Australia Senin (30/03) kemarin.
Saya bukan PR, apakah berhak dapat?
Sayangnya paket 'Jobkeeper' tidak diberikan kepada mereka yang bukan warga negara atau penduduk tetap.
Pemerintah Federal Australia menggelontorkan subsidi upah senilai AU$ 130 miliar bagi para pelaku usaha yang terkena dampak pandemik virus corona
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Menko Airlangga & Dubes Australia Bertemu, Kedua Negara Bahas Sejumlah Agenda Penting
- Bahlil Klaim Penerimaan Subsidi BBM Mencapai 98 Persen
- Realisasi APBN untuk Subsidi BBM hingga Listrik 2024 Capai Rp 434,3 Triliun
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra