Siapa yang Diuntungkan dengan Kemunculan Barisan Celeng? Ini Kata Pengamat

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai sikap elite PDI Perjuangan yang menyebut pendukung Ganjar Pranowo sebagai 'celeng', merupakan paranoid yang berlebihan.
Menurut Ujang pernyataan tersebut juga bisa dikategorikan sebagai penghinaan.
"Karena manusia itu mulia. Jika disebut dengan nama binatang, itu bisa masuk kategori penghinaan," kata Ujang kepada JPNN.com, Kamis (14/10).
Dosen Universitas Al Azhar Jakarta itu menduga benih-benih perpecahan di partai berlambang banteng moncong putih itu sudah makin terlihat dengan kemunculan barisan celeng.
"Indikasi sudah ada. Sudah ada yang berani menyampaikan aspirasi untuk mendukung Ganjar dan PDIP juga sangat tegas melarang ikut deklarasi itu," katanya.
Ujang juga menyarankan agar PDIP lebih santai dalam menyikapi aspirasi dari para pendukung Ganjar, lantaran PDIP punya mekanisme dan sistem untuk menentukan siapa capres dan cawapres yang akan diusulkan. "Apalagi Ganjar itu kan kader sendiri," tuturnya.
Dia juga menyatakan perlu keterbukaan di PDI Perjuangan untuk menjaga demokratisasi di internal partai.
"Supaya kader tidak kecewa. Kasus ini bisa jadi bumerang bagi PDI Perjuangan sekaligus menguntungkan Ganjar. Biasanya jika ditekan, maka akan makin dapat simpati publik," tutur Ujang. (mcr8/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Konon muncul barisan celeng di tubuh PDI Perjuangan. Apa kata pengamat? Siapa yang untung?
Redaktur : Adek
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Perintah Bu Mega, Kepala Daerah dari PDIP yang Belum Retret Ikut Gelombang Kedua
- Ima Mahdiah Sebut Proyek 100 Persen Air Bersih Jadi Quick Wins Pramono-Rano
- Banyak Gugatan Hasil Pilkada 2024, Legislator PDIP Kritik Kerja KPU
- Deddy Sitorus PDIP Mengajak Mengundurkan Diri secara Massal, Waduh
- Selesai Diperiksa KPK, Hasto Jawab 52 Pertanyaan Pengulangan
- Pakar Sebut Gap Politis Bikin Prabowo & Megawati Sulit Bertemu