Siapa yang Lebih Dulu Mendapat Vaksin COVID-19?
Untuk kembali menggerakkan dunia dan memulai perjalanan internaional, para ahli mengatakan diperlukan 15 miliar dosis vaksin COVID-19. Hampir mustahil untuk mendistribusikan vaksin sebanyak itu sekaligus.
Jadi, siapa yang kemungkinan besar pertama kali mendapatkan vaksin tersebut?
Berapa lama lagi kita harus menunggu?
Sekitar 120 laboratorium di seluruh dunia saat ini sedang mengembangkan vaksin COVID-19, salah satu di antaranya dikembangkan oleh Australia dengan dipimpin oleh University of Queensland.
Dari sekian banyak usaha pengembangan vaksin, menurut catatan Asosiasi Perusahaan Farmasi Internasional (IFPMA) ada 12 kandidat yang berada di tahapan yang lebih maju di banding lainnya.
"Saya pikir dalam sejarah pengembangan vaksin, kita belum pernah melihat sebanyak ini laboratorium dan perusahaan yang berusaha menemukan vaksin untuk satu jenis penyakit yang sama," kata Thomas Cueni, Kepala IFPMA.
Para kandidat yang terdepan ini sudah mulai masuk ke tahap pengetesan ke manusia.
Photo: Para pengembang vaksin untuk virus corona di dunia saat ini mulai berkejaran dengan waktu. (Unsplash: National Cancer Institute)
Idealnya, menurut ahli bioetik dari Johns Hopkins University, Jonathan Moreno, vaksin baru ini akan dites pada ribuan orang sebelum diluncurkan ke populasi yang lebih luas.
Untuk kembali menggerakkan dunia dan memulai perjalanan internaional, para ahli mengatakan diperlukan 15 miliar dosis vaksin COVID-19
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis