Siapa yang Mengatur Pertemuan Ustaz Abdul Somad dengan Prabowo?
Oleh: Alwira Fanzary Indragiri (Ketua OKP Lingkar Anak Negeri Riau, Wartawan)
jpnn.com, JAKARTA - Pertemuan Ustaz Abdul Somad (UAS) dengan Prabowo Subianto berlangsung jauh lebih lama dari apa yang tayang di TvOne. Isi dari pembicaraan eksklusif, yang lebih kurang seperempat jam itu semua sudah tahu.
Poinnya saya rasa juga sudah ditangkap semua yang menonton; arah pilihan dan harapan UAS untuk sosok pemimpin Indonesia ke depan. Sulit ditemukan penafsiran lain.
Namun, UAS tidak menyampaikannya secara eksplisit bahwa dia memilih pasangan capres-cawapres dan meminta yang lain juga memilih yang sama. UAS itu ASN.
(Bacalah: Ustaz Abdul Somad Dukung Prabowo, Tak Percaya? Simak Videonya)
Tidak tahu pasti siapa yang berinisiatif mengatur pertemuan yang dikemas santai itu. Bisa dari BPN, sebagai langkah pemungkas yang trengginas. Atau bisa juga dari UAS sendiri agar tersampaikan kepada masyarakat apa panggilan hatinya.
Pertemuan itu seperti menyambungkan pada khalayak tentang pandangan mata batin ulama-ulama yang tak masyhur dinilai manusia. Namun, istimewa di sisi Tuhan. Seperti yang diceritakan UAS itu. Tetap jua Tuhan-lah sutradara terbaik, mempertemukan mereka berdua.
UAS belum pernah bertemu Prabowo sebelumnya. Berbeda dengan Sandiaga Uno yang menjadi cawapres Prabowo. UAS tidak kurang sudah dua kali berjumpa Sandi, di Jakarta dan Pekanbaru.
Untuk di Pekanbaru saat tepuk tepung tawar Sandi di Lembaga Adat Melayu Riau. Saat Sandi statusnya sudah cawapres. Mereka duduk berdampingan. 'cawapres yang tertukar' kata Sandi kala itu.
Minyak wangi dan tasbih kesayangan. Itu hadiah yang diberikan Ustaz Abdul Somad untuk Prabowo.
- Karyawan PT Sritex Bakal Demo di Jakarta, Sebut Nama Prabowo
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD
- Perlu Political Will Prabowo untuk Menunda PPN 12 Persen Melalui APBNP
- Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025
- Perdana di Rezim Prabowo, Belasan Ribu Napi Dapat Remisi