Siapakah Pemberi Suara yang Menentukan Presiden Amerika Serikat?

Bila hal itu terjadi, maka kubu Demokrat dan Republik masing-masing dapat mencoba mengirimkan pemilih mereka ke EC.
Dalam skenario ini, secara teoretis gubernur dan legislatif suatu negara bagian, yang masing-masing mewakili partai politik yang berbeda, dapat mengajukan dua hasil pilpres yang berbeda.
Hal ini pernah sekali terjadi dalam sejarah Amerika Serikat, yaitu ketika ada dua versi pemilih EC pada tiga negara bagian dalam Pilpres tahun 1876.
Perselisihan itu diselesaikan setelah calon Partai Republik Rutherford B. Hayes menjadi presiden dengan imbalan penarikan pasukan Amerika yang tersisa dari Perang Saudara di beberapa negara bagian di wilayah Selatan.

Risiko seperti itu muncul kembali saat ini di Michigan, North Carolina, Pennsylvania, dan Wisconsin, yang gubernurnya dari Partai Demokrat dan badan legislatifnya dikendalikan Partai Republik.
Sejumlah pengamat mengatakan Presiden Trump dapat menekan badan legislatif negara bagian yang dikendalikan Partai Republik agar menunjuk pemilih EC yang menguntungkan dirinya, dengan mengklaim bahwa penghitungan suara awal mencerminkan hasil yang sebenarnya.
Sementara para gubernur di negara bagian yang sama akan menunjuk pemilih EC terpisah bagi Biden jika penghitungan suara pilpres menunjukkan kandidat Demokrat ini yang menang.
Penghitungan suara pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat masih terus berlangsung di beberapa negara bagian yang kini menjadi
- Tarif Tarifan
- Tanggapi Perang Tarif Trump, Partai Gelora Dorong BPI Danantara Berinvestasi di AS
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS