Siapa pun Pengganti Sandi, DKI Masih Milik Kubu Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Polemik perebutan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta antara Partai Gerindra dan PKS mulai menemukan titik terang. Gerindra mempersilakan PKS mengutus kadernya sebagai calon pengganti Sandiaga Salahudin Uno.
Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menilai, masuknya kader PKS ke Balai Kota nantinya, tidak terlalu berpengaruh terhadap peta perpolitikan Pilpres 2019. “Sebab DPRD masih dikuasai oleh anggota DPRD pendukung pemerintah,” ujar Emrus di Jakarta, Kamis (15/11)
Sekadar diketahui, total kursi di DPRD DKI periode 2014-2019 sebanyak 106 kursi. Terdiri dari 68 kursi partai pendukung pasangan Joko Widodo- Ma’ruf Amin dan 38 kursi partai pendukung Prabowo-Sandi.
Meski demikian, Emrus mengakui situasi politik di DPRD DKI Jakarta sangat cair, sehingga kecil potensi terjadinya pembelahan antara kelompok partai-partai pendukung Prabowo dengan partai-partai pendukung Jokowi.
Pengajar di Universitas Pelita Harapan (UPH) ini juga mengkritisi belum klir-nya kesepakatan antara Gerindra dengan PKS dalam pemberian kursi wakil gubernur kepada PKS.
Meski sudah mempersilakan PKS menyetorkan nama kadernya sebagai calon pengganti Sandi, Gerindra masih turut serta dalam tim fit and proper test.
“Seharusnya kan kalau sudah diserahkan ke PKS, maka PKS dong yang punya gawe. PKS yang punya keputusan, yang punya otonom, tapi ini tidak,” katanya.
Emrus menduga, Gerindra masih memiliki kepentingan untuk memanfaatkan kader-kader PKS yang memiliki kesamaan visi.
Masuknya kader PKS ke Balai Kota nantinya, dinilai tidak terlalu berpengaruh terhadap peta perpolitikan jelang Pilpres 2019, di Jakarta.
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono
- Deddy PDIP: Saya Tersinggung, Pak Prabowo Diperlakukan Seperti Itu di Solo
- Gibran Diduga Mulai Bersiap untuk Pilpres 2029, Indikasi Berani Menelikung Prabowo?
- Besok Pilkada, Ayo Bantu Prabowo Lepas dari Pengaruh Mulyono
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya