Siapkan 16 Ribu Tentara untuk Serbu Gaza
Roket Hamas Jangkau Tel Aviv, Selter Antibom Dibuka
Sabtu, 17 November 2012 – 07:05 WIB
Apalagi, Dewan Keamanan PBB, seperti biasa, terlihat enggan bersikap keras terhadap Israel. "Selama Netanyahu (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Red) masih menginginkan perang, serbuan ke Gaza akan terus berlanjut," ujar seorang diplomat Barat kepada Al Ahram.
Sejatinya, sebagaimana ditulis The Guardian, serbuan ke Gaza tersebut bermotif politik semata, tak ada kaitan dengan upaya melemahkan Hamas. Seperti juga empat tahun silam, kalangan berkuasa di Israel, baik Netanyahu dari Partai Likud maupun Menteri Pertahanan Ehud Barak dari Partai Buruh, membutuhkan perang itu untuk mengangkat citra mereka menjelang pemilu nasional yang akan dihelat pada Januari 2014.
Menekan Hamas yang konsisten mengganggu Israel dengan tembakan roket sejak berkuasa di Gaza lima tahun silam merupakan cara paling ampuh untuk menggaet suara di Negeri Zionis tersebut. Walaupun, terbukti opsi militer selama ini tak pernah mampu menumpas kelompok yang didirikan pada 1988 tersebut.
Perlu digarisbawahi pula, IDF tak bisa serampangan menyerbu Gaza karena kian meningkatnya kekuatan militer Hamas. Keberhasilan Hamas untuk kali pertama sejak 1991 menembakkan dua roket Fajr 5 "satu jatuh ke laut, satunya lagi ke lahan kosong dan tak menimbulkan korban" Kamis (15/11) ke Tel Aviv benar-benar mengagetkan penguasa serta rakyat Israel.
GAZA - Hamas dan Israel sulit meletakkan senjata. Bahkan untuk tiga jam saja, tepat pada saat Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil berkunjung ke Jalur
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan