Siapkan Infrastruktur Pendukung Penghentian PRT ke Timur Tengah
BNP2TKI Berupaya Cegah Modus Baru Pengiriman TKI di Luar Prosedur
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan telah memutuskan penghentian pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor domestik atau pekerja rumah tangga ke Timur Tengah. Meski demikian, kebijakan itu harus dipastikan benar-benar efektif.
Menurut Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid, kini hal yang mendesak untuk dituntaskan adalah infrastruktur untuk menunjang kebijakan penyetopan pengiriman tenaga migran sektor domestik ke Timur Tengah. Menurutnya, selama ini permintaan TKI yang ingin bekerja di Timur Tengah tetap tinggi.
"Karena potensi penganggurannya masih tinggi, sementara pertumbuhan ekonomi kita masih melambat sehingga yang berorientasi ke kuar negeri masih membeludak. Makanya harus disiapkan infrastrukturnya," kata Nusron di kantor BNP2TKI, Jakarta, Selasa (5/5/).
Nusron menambahkan, selain perlunya memperbanyak lapangan kerja di dalam negeri, infrastruktur yang terkait dengan penghentian pengiriman TKI juga harus diperkuat. Misalnya, imigrasi dan kepolisian.
Nusron khawatir jika penghentian pengiriman TKI sektor domestik ke Timur Tengah tidak ditunjang dengan penguatan infratsuktur maka justru memunculkan praktik penyimpangan. “Masih sangat mungkin kebijakan itu akan membuat pengiriman TKI domestik yang tak sesuai prosedur malah semakin banyak,” tutur mantan anggota DPR RI itu.
Lebih lanjut Nusron menegaskan, penghentian penempatan TKI domestik ke Timur Tengah sudah menjadi satu sikap pemerintahan Presiden Joko Widodo. Karenanya, keputusan penghentian harus diperkuat dengan kebijakan lainnya.
“Sekarang tinggal bagaimana mematangkan konsepnya, bagaimana langkah alternatifnya, bagaimana penguatan infrastruktur turunannya. Itu prinsipnya," jelasnya.
JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan telah memutuskan penghentian pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor domestik atau pekerja rumah
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA
- Parcok Cawe-Cawe di Pilkada, Deddy PDIP Serukan Copot Jenderal Listyo
- KSAD Jenderal Maruli: Lulusan Seskoad Harus Mampu Mengemban Tugas Masa Depan
- Barang Hasil Penindakan di 3 Wilayah Ini Dimusnahkan Bea Cukai, Berikut Perinciannya
- Terima JAM Intel Kejagung, Mendes Yandri Ingin Perkuat Pengawasan Dana Desa