Siapkan Pedoman Pendidikan Reproduksi bagi Anak Tunagrahita
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tengah menyusun pedoman pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) bagi penyandang tunagrahita. Tujuan penyusunan pedoman itu adalah untuk memberikan akses informasi mengenai kesehatan reproduksi bagi peserta didik tunagrahita.
Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Menengah (Dir PK-LK Dikmen) Kemdikbud, A. Budi Pribadi, mengatakan, diperlukan sebuah bahan ajar bagi guru dan orang tua sebagai acuan dalam mengembangkan model pendidikan kespro bagi anak tunagrahita ringan. “Perancangan bahan ajar ini sebagai acuan agar penyelenggaraan kegiatan pengembangan model kespro ini lebih jelas,” kata Budi Pribadi, Selasa (30/7).
Budi menjelaskan, untuk mendukung program tersebut maka direktorat yang dipimpinnya pada tahun ini menggelar Program Bantuan Sosial Pengembangan Model Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi Anak Tunagrahita Ringan. Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki fungsi intelektual pada taraf di bawah rata-rata anak-anak seusianya (IQ = < 70 - 50), serta mengalami gangguan dalam fungsi sosial adaptif sehari-hari.
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi-fungsi dan proses guna mencapai kualitas hidup yang lebih baik. “Salah satu alternatif media untuk mengakses informasi tersebut adalah melalui pemberian pendidikan kesehatan reproduksi,” kata Budi.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tengah menyusun pedoman pendidikan kesehatan reproduksi (kespro) bagi penyandang tunagrahita.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia
- Dibilang Abal-Abal, UIPM Justru Pelopor Kampus Virtual Menggunakan Second Life