Siapkan Penyelenggara Pemilu Berkualitas, Bawaslu Gandeng Perguruan Tinggi

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mampu menyiapkan penyelenggara pemilu yang sempurna dalam hal kapasitas dan integritas pada Pemilu 2014 lalu. Karenanya, Bawaslu merasa perlu menggandeng kalangan perguruan tinggi.

Menurut Muhammad, Bawaslu membutuhkan sinergitas dengan perguruan tinggi. Karenanya, Bawaslu menandatangani nota kesepahaman dengan sebelas perguruan tinggi negeri di Indonesia yang membuka program pendidikan tata kelola pemilu, Rabu (1/4).

Sebelas perguruan tinggi negeri itu adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Andalas, Universitas Sam Ratulangi dan Universitas Lampung. Kemudian Universitas Nusa Cendana, Universitas Cendrawasih, Universitas Padjajaran, Universitas Hasanuddin dan Universitas Diponegoro.

“Pendidikan mengenai kepemiluan merupakan keniscayaan. Dengan program ini diharapkan penyelenggara pemilu benar-benar siap, profesional dan berintegritas dalam menyelenggarakan pemilu,” ujar Muhammad.

Melalui kerja sama itu, Muhammad optimistis ke depan akan muncul penyelengggara pemilu yang memiliki kompetensi. “Pasti hasilnya akan berbeda dengan mereka yang dihasilkan secara instan,” ujar guru besar ilmu politik di Universitas Hasanuddin ini.

Sementara perwakilan Universitas Gadjah Mada, Abdul Gaffar Karim mengatakan, pihaknya akan mewujudkan kerja sama itu melalui program studi pasca-sarjana tata kelola pemilu. Menurutnya, setiap perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium kerja sama itu akan mengadakan program studi strata 2 tata kelola pemilu.

Saat ini, katanya, para anggota konsorsium secara bersamaan tengah menyusun kurikulum yang akan diajarkan dalam program studi. Selain itu, ujar Gaffar, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ristek.(gir/jpnn)