Siapkan Rp 15 M untuk Sekolah Korban Kelud
jpnn.com - SURABAYA - Letusan Gunung Kelud menghantam sejumlah sekolah di wilayah Kediri, Blitar, dan Malang. Di tiga wilayah tersebut, tercatat 400 sampai 500 gedung sekolah rusak dari SD hingga SMA sederajat. Dikbud Jatim memperkirakan, perbaikan sekolah itu membutuhkan Rp 15 miliar.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Harun menyatakan, ratusan sekolah yang rusak tersebut berjarak mulai paling jauh hingga paling dekat dengan puncak gunung. “Kami sudah melihat lokasinya,” ujar Harun.
Dia mencontohkan SDN Puncu IV yang berjarak 4 km dari puncak. Di sana, tebal abu lebih dari 30 sentimeter. Harun mengestimasi, perbaikan sekolah-sekolah rusak itu membutuhkan anggaran Rp 15 miliar. Sebelumnya diperkirakan biayanya Rp 13 miliar, tetapi ternyata lebih.
Menurut rencana, Senin (24/2) tim dikbud mengirimkan perincian beserta estimasi dana renovasi itu ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). “Nanti kita lihat pusat kasih berapa. Provinsi dan kabupaten/kota juga bisa menyumbang,” imbuhnya.
Yang penting, lanjut Harun, sekolah bisa secepatnya direnovasi, apalagi menjelang unas seperti sekarang. Dia lebih meminta proses belajar mengajar tetap berlangsung setiap hari.
Meski, tempat terbatas. Untuk kondisi sekarang, belajar di dalam gedung tidak bisa dipaksakan. “Yang penting fokus unas dulu dan harus tetap mengikuti pelajaran,” ujarnya.
Harun juga tidak menampik adanya anak-anak yang menjadi korban secara mental. Karena itu, anak-anak harus didampingi psikolog yang menjadi relawan. Juga, guru bimbingan konseling dari sekolah masing-masing. (ina/c17/roz)
SURABAYA - Letusan Gunung Kelud menghantam sejumlah sekolah di wilayah Kediri, Blitar, dan Malang. Di tiga wilayah tersebut, tercatat 400 sampai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rantastia Nur Alangan Ungkap Dukungan Dr. Ram Krishna untuk UIPM
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Sulsel, Ganesha Operation Kenalkan GO Expert
- Uhamka Masuk Daftar Universitas Terbaik Asia versi QS AUR 2025
- Ini Kata Bahlil soal Gelar Doktornya di SKSG UI
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Keren, Siswa Mentari Intercultural School Jakarta Boyong Emas dari Malaysia