Siapkan Waktumu, Ayo ke Dieng Culture Festival 2017
Homestay itu adalah economy sharing yang diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat, karena di pariwisata itu benefit langsung dirasakan oleh masyarakat.
Homestay itu, menurut Arief, harus dikembangkan lebih banyak dan cepat di tanah air. Pertama, jumlah kamar hotel untuk target 20 juta wisman 2019, pasti tidak cukup.
Sedangkan membangun hotel baru, juga tidak bisa cepat, dan tidak bisa masif.
"Homestay adalah solusinya!" kata Arief Yahya yang menyebut sharing economy atau dalam bahasa Presiden Jokowi disebut ekonomi gotong royong.
Kedua, homestay memperkuat karakter keindonesiaan dengan arsitektur nusantara. Memgembalikan ciri khas budaya lokal, dari heritage building, yang bisa memperkuat atraksi wisata di daerah.
"Di Jawa, misalnya menggunakan konsep joglo pendopo. Di Sumbar dengan begonjong. Di Sumater bagian Utara dengan rumah panggung Melayu, dan lainnya," kata Arief.
Arief bahkan meminta karakter keindonesiaan dari bahan bangunannya. Gunakan bambu, pohon nyiur, rotan, atau produk asli Indonesia lain yang tidak akan kesulitan mencari bahan bakunya.
Lebih eco-green, lebih mudah dan murah maintenance-nya. "Tetapi tetap artistik dan menjadi atraksi yang kuat karena culture-nya," kata dia.
Paguyuban Homestay Dieng Kulon yang beranggotakan 140 homestay siap menyukseskan Dieng Culture Festival (DCF) 2017 yang digelar 4-6 Agustus 2017.
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Gandeng Wonderful Indonesia, Aice Merilis Es Krim Rasa Nusantara
- Kolaborasi Formula dan Wonderful Indonesia dalam Peringatan HKGN 2024
- Pertamina dan KBRI Alger Berkolaborasi dalam Pameran Foire Internationale d’Alger 2024
- Mister Potato Dukung Kampanye Wonderful Indonesia dengan Cara Ini