Sibuk Layani Pejabat Tinggi, KBRI Dituding Abaikan TKI
Kamis, 01 November 2012 – 22:22 WIB
JAKARTA - Direktur Migran Care, Anis Hidayah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membatasi jumlah pejabat pemerintahan yang datang dan menikmati fasilitas negara di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia. Karena jika pembatasan tidak dilakukan, KBRI di Malaysia akan lebih banyak melayani pejabat daripada mengurus masalah TKI. "Saya menyebutnya KBRI di Malaysia itu seperti event organizer (EO) yang hanya sibuk mengurus para pejabat, sementara ratusan TKI warga negara Indonesia yang kini menghadapi vonis hukuman mati tidak diurus," tegas Anis Hidayah.
"Saya melihat KBRI di Malaysia sudah berubah fungsi menjadi Kedutaan Besar Tamu Indonesia yang dikunjungi oleh pejabat pemerintahan dari Indonesia," kata Anis di press room DPR, Senayan Jakarta, Kamis (1/11).
Saking sibuknya KBRI melayani pejabat dari Jakarta, upaya perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) pun terabaikan. Sebab, sumberdaya yang ada di KBRI Malaysia tersedot untuk mengurus kedatangan para pejabat pemerintahan Indonesia selama berada di negeri jiran itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Direktur Migran Care, Anis Hidayah meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membatasi jumlah pejabat pemerintahan yang datang dan
BERITA TERKAIT
- Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Mataram, Polda NTB Minta Dukungan Puslabfor
- KPK Sita Aset Rp8,1 Miliar Kasus Dana Hibah Jatim Milik Legislator Gerindra Ini
- Kemensos dan Kementerian PPPA Bentuk Tim untuk Melindungi Perempuan dan Anak
- Sidang Perdana Sengketa Pilkada Madina, Hakim Konstitusi Soroti Permohonan Soal Ini
- Penjaring Ikan yang Hilang di Situbondo Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya
- Soal Makan Bergizi Gratis Belum Berjalan dengan Baik, Zulhas Beri Alasan Begini