Sibuk Ou Yen
Oleh: Dahlan Iskan
Kamis pekan lalu Djono Antowiyono –nama Koh Ou Yen di KTP– menjalani tes Covid: positif. Istrinya juga positif. Anaknya, Harry Santoso negatif. Demikian juga istri Harry dan anak mereka. Mereka memang tinggal satu rumah.
Tiga-empat hari sebelumnya, pembantu di rumah itu sakit. Dibawa ke dokter. Sakit biasa. Diberi obat. Namun, si pembantu minta pulang. Diizinkan.
Pembantu satunya juga tidak enak badan. Juga minta pulang.
Dua hari kemudian mereka memberi kabar ke istri Harry: penciumannya hilang. Pembantu satunya juga memberi kabar yang sama.
Maka Harry pun minta tes Covid sekeluarga itu.
Mereka memutuskan isolasi mandiri. Rumah-rumah sakit kan lagi penuh. Tiga hari kemudian Koh Ou Yen merasa sesak napas. Saturasi oksigennya tinggal 84. Mereka memang punya alat ukur saturasi di rumah. Koh Ou Yen minta masuk rumah sakit. Diusahakanlah kamar di RS Adi Husaha –yang dulu bernama Zhong Hua Yi Yuan.
Istri Ou Yen dan Harry mengantar –kemudian pulang, isolasi di rumah. Saturasi oksigen mereka masih bagus. Sang istri masih 96.
Dari kamarnya di rumah sakit itu, Koh Ou Yen terus berkomunikasi dengan Harry. Lewat WA. Dua hari di rumah sakit napasnya tetap sesak.