Sibuk Respon Bunda Putri, Malas Berpikir dan Bekerja
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Siti Nurbaya mengatakan demokrasi adalah budaya politik yang partisipatif. Agar bisa berlanjut, demokrasi membutuhkan kondisi tertentu, antara lain pemerintah harus terus-menerus menjalankan kewajiban dan kewenangan simboliknya.
Demikian dikatakan Siti Nurbaya, dalam diskusi “Politik dan Budaya Demokrasi” di gedung DPD, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu, (23/10).
Selain itu lanjutnya, demokrasi juga membutuhkan sebuah kondisi dimana tidak boleh terjadi gangguan terhadap suatu kelompok lain. "Jika itu terjadi, negara harus ambil posisi menghentikan gangguan tersebut. Jangan malah membiarkan," tegasnya.
Mantan Sekjen DPD RI itu juga mengkritisi sikap pemerintah sekarang yang dia nilai sangat berpotensi menghentikan demokrasi. "Kerjanya hanya membuat regulasi saja, malas berpikir dan malas bekerja. Ini juga ancaman bagi kelanjutan demokrasi," tegas Siti Nurbaya.
Kewajiban pemerintah, lanjutnya, adalah untuk merespon semua hal terkait dengan urusan rakyat. "Apa saja, sepanjang itu masalah rakyat, pemerintah wajib meresponnya agar demokrasi tetap dipercaya rakyat. Jangan responsif dengan urusan pribadi seperti 1000 dan 2000 persen terkait Bunda Putri," ungkap Siti Nurbaya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Siti Nurbaya mengatakan demokrasi adalah budaya politik yang partisipatif. Agar bisa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengusaha yang Suruh Siswa Menggonggong Punya Kedekatan dengan Aparat? Kombes Dirmanto: Jangan Digiring
- 59 Menteri & Wamen Kabinet Merah Putih Sudah Lapor LHKPN
- Menyerang Brimob, Jaksa Agung Sedang Cuci Tangan di Kasus Timah dan Tom Lembong?
- Arogansi Pengusaha Suruh Siswa Menggonggong Lenyap saat Ditangkap, Tangan Diborgol, Lihat
- Guru Besar UI Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Babak Baru Diplomasi Indonesia
- Gempur Rokok Ilegal di 2 Wilayah, Bea Cukai Amankan Barang Bukti Sebanyak Ini