Sidak Gudang Bulog, Bupati Temukan Beras Tak Layak Konsumsi

jpnn.com, KOTAWARINGIN BARAT - Temuan Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah terkait kondisi beras di gudang Bulog memang sangat mengejutkan.
Terutama untuk program beras prasejahtera (Rastra) dan bantuan bencana yang terbilang terlalu lama “mengendap” di gudang.
Alhasil, ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang yang berada di Jalan Iskandar, Pangkalan Bun tersebut, Jumat (13/10), Nurhidayah menemukan stok beras yang sudah ada sejak satu tahun lebih.
Dia menilai beras tersebut terlalu lama ditumpuk di gudang sehingga ketika didistribusikan ke masyarakat ada yang tidak layak konsumsi.
“Ada beras yang menumpuk sejak 14 bulan. Seharusnya hal seperti ini tidak perlu terjadi,” kata Nurhidayah sebagaimana dilansir Prokal, Minggu (15/8).
Belajar dari pengalaman itu, dia akan menerbitkan surat edaran untuk semua kepala desa, lurah dan kecamatan.
Surat edaran itu nantinya terkait pengusulan penerimaan manfaat, khususnya program rastra bisa dilakukan tiga bulan sekali.
“Apabila pengusulan dilakukan jauh-jauh hari, tentunya tidak akan ada lagi beras tak layak konsumsi. Agar persoalan ini (beredar beras tak layak konsumsi) tidak terulang lagi, semua pihak terutama Bulog sangat berperan, salah satunya melakukan penyortiran sebelum didistribusikan,” pungkasnya. (lan/ang/dar)
Temuan Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah terkait kondisi beras di gudang Bulog sangat mengejutkan
Redaktur & Reporter : Ragil
- Panen Raya Beras 2025 Diprediksi 13,95 Juta Ton, Terbanyak Sejak 7 Tahun Terakhir
- Bulog: Stok Beras Nasional Aman hingga Akhir Ramadan 2025
- Selain Operasi Pasar Pangan Murah, Bulog Terus Gencar Serap Gabah Selama Ramadan
- Target Penyerapan 3 Juta Ton Beras Bisa Dicapai dengan Kerja Sama Seluruh Stakeholder
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?