Sidak Mestinya sebelum Unas Digelar

jpnn.com - JAKARTA - Kebiasaan pejabat melakukan inspeksi mendadak (sidak) saat pelaksanaan ujian nasional (Unas) menuai kritikan.
Aksi kunjungan itu dianggap tak tepat waktu dan mengganggu pelajar. Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)Retno Listyarti memprotes aksi kunjungan tersebut.
Kehadiran pejabat publik dalam pelaksanaan Unas tidaklah cukup bermanfaat. "Kalau mau sidak seharusnya sebelum Unas digelar. Bukan saat pelaksanaan Unas," ujar Retno Listyarti menanggapi aksi sidak pejabat di berbagai sekolah, Selasa (14/4).
Menurutnya sidak saat pelaksanaan Unas tak lebih sebagai aksi bernuansa politis semata. Tidak menyentuh pada esensi persoalan Unas yang sebenarnya.
Tak itu saja, dia menilai sidak tersebut cukup mengganggu jam kesiapan peserta Unas. Karena waktu yang disediakan menjawab soal sangatlah singkat. "Sidak itu kan ditujukan bagi kesiapan Unas. Harusnya sebelum Unas digelar," tuturnya.
Meski pada satu sisi, dia mengakui pemerintahan Jokwo-JK telah menunaikan janjinya. Yakni menghilangkan status kelulusan Unas bagi pelajar. Kenyataan tersebut, dia menilai cukup memberikan arti bagi dunia pendidikan. Terutama bagi pelajar yang jadi lebih tenang melaksanakan ujian. (rko)
JAKARTA - Kebiasaan pejabat melakukan inspeksi mendadak (sidak) saat pelaksanaan ujian nasional (Unas) menuai kritikan. Aksi kunjungan itu dianggap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025