Sidak, Temukan Kambing Bertestis Satu
Minta Pembeli Teliti Fisik Hewan Kurban
jpnn.com - KEDIRI – Menjelang Hari Raya Idul Adha dua pekan mendatang, tim Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Kediri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah tempat penjualan hewan kurban Selasa (23/9). Mereka ingin memastikan kondisi hewan, baik kambing maupun sapi, layak dikorbankan dan dikonsumsi.
Sidak dimulai sekitar pukul 07.30. Dari kantor, tim yang dipimpin Kepala Disnakan Sri Suparmi meluncur ke rumah Agus Mujiono, peternak kambing di Desa Sumberejo, Ngasem. Beberapa kambing diperiksa. Selain gigi, tim mengecek jumlah testis kambing. Secara umum, kesehatannya bisa dilihat dengan kasatmata.
Berdasar pemeriksaan sekitar 30 menit, kondisi empat kambing yang dicek sehat. Salah satu syaratnya, giginya poel (ganti gigi). Itu menandakan siap potong. ’’Berarti dewasa. Usianya 1,5 tahun,’’ terangnya kepada koran ini di lokasi kemarin. Jumlah testisnya harus dua. Bentuknya juga simetris. ’’Tidak hanya cukup dua, tapi tidak sanglir (ukurannya beda). Itu lebih bagus dan sehat,’’ ungkapnya.
Untuk ciri-ciri lain, lanjut Suparmi, mata hewan ternak harus bersinar, gerakannya lincah, serta tidak sering duduk. Selain itu, tidak cacat fisik, misalnya buta dan pincang. ’’Tidak penakut (reaktif) dan agak gemuk,’’ tambahnya.
Dari rumah Agus, tim kemudian bergeser ke kediaman Bambang Winarto di Desa Gogorante, Ngasem. Di sana mereka menemukan satu kambing yang hanya mempunyai satu testis. ’’Jadi, yang tidak memenuhi syarat kami sisihkan,’’ jelas Suparmi. Tim sidak lantas bergeser ke Gurah dan Plosoklaten. Sidak berakhir sekitar pukul 13.00.
Suparmi mengungkapkan, sidak mulai dilakukan Senin (22/9). Rencananya, tim keswan disnakan mendatangi 98 lokasi tempat penjualan hewan kurban. ’’Sampai H-5 sebelum Idul Kurban,’’ kata perempuan berkerudung tersebut.
Kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Kediri, tambah dia, naik dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun ini kebutuhan kambing diperkirakan 17 ribu, sedangkan tahun lalu sekitar 12 ribu. Sementara itu, kebutuhan sapi yang awalnya 10 ribu menjadi 12 ribu tahun ini.
Lalu, bagaimana dengan hewan dari luar Kediri? Suparmi menyatakan, hal itu bukan masalah. Asalkan, ternak tidak mengakibatkan penyakit dan sesuai dengan aturan. ’’Jadi, kami perketat,’’ tegasnya.
KEDIRI – Menjelang Hari Raya Idul Adha dua pekan mendatang, tim Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- AQUA Elektronik Menyalurkan Bantuan Kepada Korban Bencana Alam di Sukabumi
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap
- Francine Widjojo Mendesak PAM Jaya Menunda Kenaikan Tarif Air