Sidang di DKPP Penuh Tawa
jpnn.com - JAKARTA - Sidang hari keempat dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilihan presiden 2014 yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Kamis (14/8), akhirnya ditutup sekitar pukul 22.45 WIB.
Namun sebelum ditutup, suasana sidang sempat diwarnai komentar-komentar menggelitik, hingga membuat ruang KH Rosjidi, Kementerian Agama, Jakarta, dipenuhi gelak tawa ratusan pengunjung yang dengan setia mengikuti jalannya sidang sejak Kamis pagi.
Antara lain hadir sesaat setelah Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta, Mimah Susanti, diminta menjawab apakah dugaan pelanggaran pilpres di Jakarta yang disampaikan merupakan temuan atau pengaduan.
Usai menjelaskan pertanyaan yang diajukan anggota Majelis Saut Hamonangan Sirait dan Nur Hidayat Sardini, tiba-tiba Mimah mohon diizinkan menyampaikan keluhan atas apa yang dialami panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Jakarta Timur, yang merasa tidak nyaman atas sebuah pemberitaan di media massa. Namun Jimly Assidiqie enggan memberi kesempatan.
"Kalau pemberitaan sabar saja. Karena itu tidak mengikat," katanya.
Namun Mimah tetap mencoba menyampaikan argumen-argumennya agar Majelis Hakim berkenan memberi izin. Akhirnya Jimly menanyakan yang dimaksud. Namun begitu anggota Panwaslu dimaksud berdiri, Jimly hanya memintanya bersabar.
"Mana dia orangnya? Ya sudah, sabar saja ya," katanya.
Pernyataan tersebut langsung mengundang gelak tawa seluruh pengunjung sidang.(gir/jpnn)
JAKARTA - Sidang hari keempat dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilihan presiden 2014 yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC