Sidang IPU jadi Momentum Mengenalkan Kembali Potensi Bali

jpnn.com, DENPASAR - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana menyampaikan sidang Inter-Parliament Union (IPU) ke-144 di Nusa Dua Bali menjadi momentum mengenalkan potensi-potensi yang dimiliki Bali.
"Ini salah satu momen yang yang baik untuk memperkenalkan berbagai potensi yang dimiliki Bali secara lebih secara lebih khusus, tapi lebih luasnya potensi Indonesia," Putu melalui keterangan yang diterima Kamis (24/3).
Dari beberapa delegasi yang ditemuinya di Sidang IPU ke-144, banyak yang menyampaikan kepadanya bahwa warga negaranya sudah banyak yang ingin berkunjung ke Indonesia, tertutama ke Bali.
Namun, kendalanya adalah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
"Dalam momentum ini mereka menyampaikan bahwa banyak warganya yang ingin berkunjung kembali ke Bali untuk melihat destinasinya, budayanya, keindahan alamnya, serta menjalin kerja sama untuk saling menguntungkan," terang legislator dari Dapil Bali ini.
Selain itu, di beberapa pertemuan bilateral, Putu kerap menyuarakan potensi Indonesia di sektor perdagangan, ekonomi, pendidikan, teknologi, agrikultur dan banyak lainnya.
Hal tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari parlemen-parlemen yang dunia.
"Kami akan mengkonkretkan rancangan kerja sama ini, sehingga harapannya nanti, semuanya akan mendapatkan benefit, pemulian ekonomi akan berjalan, tentunya negara akan mendapatkan keuntungan dari segala hubungan yang terjadi," ujarnya. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana mengenalkan potensi Bali kepada delegasi yang menghadiri sidang IPU
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Prabowo Ingin Hapus Kuota Impor, Riyono Komisi IV: Demi Memberikan Ruang Keadilan
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta MA Membenahi Sistem Promosi Jabatan
- Eksistensi Suap Hakim, Mafia Hukum dan Peradilan di Indonesia: Penyakit Kronik dan Upaya Penanggulangannya
- Revisi UU TNI: Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
- Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir Sampaikan Usulan Guna Mitigasi Kebijakan Tarif Resiprokal AS
- Rudi Hartono Bangun: Kebijakan AS Harus Disikapi dengan Hati-Hati